Rutan Rangkasbitung Gelar Festival Seni dan Bahasa

Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung menggelar Festival Seni dan Bahasa tingkat SMA/SMK dan pondok pesantren se-Kabupaten Lebak dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 yang berlangsung di lapangan serbaguna Rutan Rangkasbitung, Rabu (25/4). Festival Seni dan Bahasa ini berlangsung selama empat hari hingga Sabtu (28/4) seperti perlombaan melukis dan pidato Bahasa Inggris, lomba cipta baca puisi dan creative dance, serta puncaknya adalah festival marawis se-wilayah Banten. Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan Correctional Fair 2018 kali ini berbeda dari kegiatan sebelumnya karena melibatkan partisipasi masyarakat dalam memeriahkan Hari Bakti Pemasyarakatan. “Sejarah, 54 tahun yang lalu dimana Pemasyarakatan sebelumnya berstigma penjara, kini berupaya menggandeng masyarakat agar masyarakat semakin terbuka dan tidak berstigma negatif terhadap Rutan Rangkasbitung, utamanya War

Rutan Rangkasbitung Gelar Festival Seni dan Bahasa
Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung menggelar Festival Seni dan Bahasa tingkat SMA/SMK dan pondok pesantren se-Kabupaten Lebak dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 yang berlangsung di lapangan serbaguna Rutan Rangkasbitung, Rabu (25/4). Festival Seni dan Bahasa ini berlangsung selama empat hari hingga Sabtu (28/4) seperti perlombaan melukis dan pidato Bahasa Inggris, lomba cipta baca puisi dan creative dance, serta puncaknya adalah festival marawis se-wilayah Banten. Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan Correctional Fair 2018 kali ini berbeda dari kegiatan sebelumnya karena melibatkan partisipasi masyarakat dalam memeriahkan Hari Bakti Pemasyarakatan. “Sejarah, 54 tahun yang lalu dimana Pemasyarakatan sebelumnya berstigma penjara, kini berupaya menggandeng masyarakat agar masyarakat semakin terbuka dan tidak berstigma negatif terhadap Rutan Rangkasbitung, utamanya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” ujarnya. Ia pun mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada dewan guru, para ustad dan peserta yang antusias mengikuti perlombaan dalam Festival Seni dan Bahasa tersebut. “Mudah-mudahan generasi muda semakin sadar hukum dan anti narkoba yang berakhlaqul karimah dan seluruh stakeholder menjadi cerminan lingkungan Rutan Rangkasbitung. Masyarakat boleh berkunjung ke sini tetapi tidak boleh menjadi penghuni rutan,” pesan Aliandra. [caption id="attachment_60090" align="aligncenter" width="300"] Festival Seni dan Budaya di Rutan Rangkasbitung[/caption] Kepada seluruh peserta, Aliandra meminta mereka menjadi sukarelawan pembina bagi WBP Rutan Rangkasbitung. “Kami welcome kapan pun adik-adik peserta mau menjadi relawan pembina serta berbagi ilmu dan keahlian agar WBP juga memiliki ilmu dan keahlian,” urai Aliandra. “Meskipun di dalma rutan dan dibatasi tembok dan jeruji, tetapi kreativitas dan kreasi seni tidak boleh terbelenggu,” tambahnya. Usai lomba melukis, seluruh peserta lukisan dan juri sepakat bahwa hasil karya lukisan yang bertema generasi muda sadar hukum dan anti narkoba yang berakhlakul karimah ini akan dibaktikan untuk Pemasyarakatan. “Kami tidak menyangka atmosfer dan antusias pesertanya tinggi dan hasil karyanya pun bagus-bagus. Alhamdulillah, hasil karya lukisanya dibaktikan untuk Hari Bakti Pemasyarakatan yang ke- 54 dalam hal ini Rutan Rangkasbitung. Ini menjadi kebanggaan kami dan semoga tahun depan kami bisa melaksankan kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat luar kembali,” harap Ketua Pelaksana Correctional Fair 2018, Dede Ukmartalaksana. Ia berharap kegiatan ini bisa memotivasi WBP Rutan Rangkasbitung untuk terus berkarya dan menunjukan kreativitas seninya walaupun dibatasi tembok dan jeruji. “Kepada masyarakat, terutama adik-adik sekolah, agar bisa bercermin untuk mensyukuri hidup, sadar hukum, dan jangan terikat narkoba,” tambah Dede. Salah satu peserta dari SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Fanisa, mengakui kaget terhadap apa yang ada Rutan Rangkasbitung. “Di sini ternyata tidak seseram yang dibayangkan, namun di sini pula kami harus terus intropeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari hal-hal yang kurang baik. Semoga tahun depan kegiatan seperti ini bisa terus bergulir,” harap Fanisa.      Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0