Rutan Semestinya seperti Rumah Sakit, Menyembuhkan!

Kesambi – Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan dan melihat Rutan (Rumah Tahanan Negara) sebagai tempat yang  menakutkan, banyak pelaku kriminal dengan berbagai jenis track record kejahatan. Untuk menghilangkan kesan ini, Kepala Rutan Benteng Cirebon, Kunrat Kasmiri meminta agar rutan dianalogikan seperti rumah sakit. “Para tahanan atau napi ini adalah pasiennya,” tutur Kunrat, membuat analogi, saat dijumpai Radar usai bimbingan rohani dan mental di Rutan Benteng, Selasa (10/5). Menurut Kunrat, bila kondisi kesehatan pasien sudah parah dan membahayakan orang lain, tentunya harus dirawat di rumah sakit. Harapannya tentunya ketika sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit yang bersangkutan sudah sembuh dan bisa beraktivitas sebagai mana mestinya. “Ibaratnya begitu, jangan dilihat ini sebagai hal yang menakutkan. Kita disini juga humanis, kita merangkul yang sakit mudah-mudahan setelah masuk keluarnya sudah sadar,” tuturnya. Dijelaskannya,

Rutan Semestinya seperti Rumah Sakit, Menyembuhkan!
Kesambi – Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan dan melihat Rutan (Rumah Tahanan Negara) sebagai tempat yang  menakutkan, banyak pelaku kriminal dengan berbagai jenis track record kejahatan. Untuk menghilangkan kesan ini, Kepala Rutan Benteng Cirebon, Kunrat Kasmiri meminta agar rutan dianalogikan seperti rumah sakit. “Para tahanan atau napi ini adalah pasiennya,” tutur Kunrat, membuat analogi, saat dijumpai Radar usai bimbingan rohani dan mental di Rutan Benteng, Selasa (10/5). Menurut Kunrat, bila kondisi kesehatan pasien sudah parah dan membahayakan orang lain, tentunya harus dirawat di rumah sakit. Harapannya tentunya ketika sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit yang bersangkutan sudah sembuh dan bisa beraktivitas sebagai mana mestinya. “Ibaratnya begitu, jangan dilihat ini sebagai hal yang menakutkan. Kita disini juga humanis, kita merangkul yang sakit mudah-mudahan setelah masuk keluarnya sudah sadar,” tuturnya. Dijelaskannya, seluruh napi atau tahanan diperlakukan sama, jadi jangan sampai ada napi yang cemburu atau merasa tidak diperhatikan apalagi merasa dianaktirikan. Tidak hanya penanganan dalam hal kasus, rutan juga sedang menjalankan program pemberantasan buta. “Disini ada 15 tahanan yang buta aksara. Range umurnya 40 -50 tahun dan umumnya warga Kabupaten Cirebon. Mereka rata-rata tersangkut kasus judi,” tuturnya. Dalam acara bimbingan rohani dan mental tersebut, turut diundang mubaligh dari Kota Cirebon yakni Kiai Dadang. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan taushiyah untuk memperingati isra mi’raj.(dri) Sumber : radarcirebon.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0