Skala Kecil-Manfaat Besar, Panen Tomat di Lapas Wahai Penuhi Kebutuhan Dapur

Skala Kecil-Manfaat Besar, Panen Tomat di Lapas Wahai Penuhi Kebutuhan Dapur

Wahai, INFO_PAS — Semangat kemandirian dan produktivitas Warga Binaan kembali terlihat di area kebun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai, Rabu (15/10). Kali ini, Warga Binaan berhasil melakukan panen tomat yang meskipun dipanen dalam skala kecil, namun memiliki manfaat besar dalam memenuhi kebutuhan dapur Lapas.

Sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian bidang pertanian, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan panen kali ini sangat mendukung penyediaan bahan pangan segar bagi kebutuhan konsumsi harian Warga Binaan seraya menyampaikan apresiasinya atas disiplin kerja Warga Binaan dalam mengelola lahan pertanian di lingkungan Lapas.

“Panen kali ini memang tidak banyak, namun memiliki nilai pembinaan yang tinggi. Kami bangga karena hasilnya bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur. Ini bukti nyata kegiatan pembinaan berjalan dengan baik serta mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian Warga Binaan,” puji Tersih.

Lebih lanjut, ia menambahkan kegiatan ini juga mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam mendukung ketahanan pangan melalui pemberdayaan Warga Binaan yang bertujuan menumbuhkan kemandirian serta produktivitas di Lapas. "Ketahanan pangan berarti kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan sehingga panen kali ini tepat mencerminkan ketersediaan pangan yang cukup, bergizi, dan sehat untuk makanan harian Warga Binaan," tambah Tersih.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menjelaskan kegiatan bercocok tanam tidak hanya untuk memanfaatkan waktu luang, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran keterampilan yang berguna setelah Warga Binaan kembali ke masyarakat.  “Panen kecil seperti ini justru menunjukkan semangat Warga Binaan untuk terus belajar dan produktif. Setiap langkah kecil mereka dalam bercocok tanam adalah  proses pembinaan menuju kemandirian yang besar,” tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas konsistensi Lapas Wahai dalam mengoptimalkan keterbatasan lahan di dalam tembok Lapas untuk pemberdayaan kemandirian Warga Binaan. “Semoga semangat reformasi Pemasyarakatan yang menekankan kemandirian dan produktivitas terus bertumbuh untuk memberikan kemanfaatan. Panen skala kecil menjadi simbol keberhasilan pembinaan tidak selalu diukur dari jumlah hasil, tetapi dari nilai dan manfaat yang dihasilkan bagi perikehidupan bersama yang humanis di dalam tembok Lapas," pungkasnya. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Wahai

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1