UPT Pemasyarakatan Maluku Saling Dukung Sukseskan Program Ketahanan Pangan

Masohi, INFO_PAS - Panen raya empat varietas pangan, yakni tomat, kacang tanah, sawi, dan kangkong sukses dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi, Senin (16/6). Apalagi, kegiatan ini memanfaatkan sistem pertanian organik tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia berbahaya lainya.
Dukungan dan apresiasi pun disampaikan jajaran Pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, salah satunya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai. Saat hadir di momen tersebut, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengakui lahan Rutan Masohi sangat potensial untuk ketahanan pangan skala besar.
"Kami memberikan apresiasi kepada Rutan Masohi. Hal ini sekaligus meningkatkan citra Pemasyarakatan sebagai institusi hukum dalam melakukan pembinaan kemandirian terkait pemberdayaan Warga Binaan dalam mendukung ketahanan pangan," puji Tersih.
Dukungan dan apresiasi juga dilontarkan Kepala Balai Pemasyarakatan (Kabapas) Kelas II Ambon, Ellen M. Risakotta. Ia berharap kegiatan ini memberikan motivasi kepada Bapas Ambon untuk lebih giat berinovasi dan berkonstribusi positif.
“Panen raya ini sebagai angin segar bagi Pemasyarakatan Maluku bahwa komitmen yang teguh membawa keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Tentunya menjadi penyemangat bagi kami agar mengikuti jejak Rutan Masohi,” ungkap Kabapas.
Hadir pada kesempatan itu, Bupati Maluku Tengah melalui Asisten III Bagian Administrasi Umum, Irvan Rachmat, mengatakan kegiatan panen raya tidak hanya bertujuan agar Warga Binaan terampil bercocok tanam. "Lahan ini menjadi sumber harapan yang mengajarkan mereka arti kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab," tuturnya.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan terus mendukung pembangunan pertanian di wilayah, termasuk bagi jajaran Pemasyarakatan. "Lahan yang luas seperti ini harus terus ditingkatkan produksinya dalam mendukung ketahanan pangan," imbau Irvan.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku yang diwakili Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha, Sarwono, menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, serta Pimpinan Organisasi Perangkat Desa lainnya. Melalui program akselerasi ini, Pemasyarakatan diberi peran penting untuk turut serta membina dan memberdayakan Warga Binaan agar produktif, mandiri, dan siap kembali ke masyarakat.
“Potensi Maluku untuk mendukung program ketahanan pangan sangat baik. Kita mempunya jumlah Warga Binaan saat ini 1.618 orang. Lahan yang kita miliki saat ini 31.126 m² dari 12 Unit Pelaksana Teknis. Tak kalah penting, kita mendapat dukungan yang luar biasa dari pemerintah daerah maupun stekholder terkait,” puji Sarwono.
Ia menyebut program pemberdayaan ini bukan hal baru bagi Pemasyarakatan. “Sesuai amanat Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022, tujuan Sistem Pemasyarakatan adalah meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian Warga Binaan agar dapat kembali hidup normal, taat hukum, dan berperan aktif dalam pembangunan,” jelas Sarwono.
“Raga kalian boleh terkurung, tapi kreativitas jangan pernah urung. Teruslah berkarya dan berbuat positif,” tambahnya.
Sebelunnya, Kepala Rutan Masohi, Idris Kilkoda, menyampaikan kegiatan pertanian merupakan program berkelanjutan dalam rangka pembinaan kemandirian Warga Binaan. “Kegiatan ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi tentang proses pembelajaran dan pembentukan karakter Warga Binaan. Mereka belajar bertanggung jawab, disiplin, dan bekerja sama. Ini adalah bekal penting untuk mereka saat kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen jajaran Pemasyarakatan dalam percepatan swasembada pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden RI melalui Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. (IR)
Kontributor: Lapas Wahai, Bapas Ambon, Kanwil Ditjenpas Maluku
What's Your Reaction?






