Warga Binaan Dalami Kitab Kuning

WARUNGKIARA – Berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara, bukan menjadi halangan bagi warga binaan khusyuk menjalankan ibadah dan puasa Ramadan. Bahkan, saat Ramadan ini sebanyak 50 warga binaan menjadi santri yang mendalami kitab kuning. Mereka dibimbing oleh guru agama dari MUI Kecamatan Warungkiara. “Alhamdulillah, berkat kerja sama kita dengan MUI dan pihak lainnya, 50 warga binaan kita kini tengah mendalami kitab kuning. Pada Ramadan kali ini bekerja sama dengan MUI untuk menggelar pesantren Ramadan,” ujar Kepala Lapas Kelas III Warungkiara, Nana Herdiana, di sela acara safari Ramadan bersama Kepala Kantor Wilayah III Kemenhumkam Jawa Barat, I Wayan Sukerta, kemarin (26/6). Menurut dia, dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan dan ketika usai menjadi binaan mereka dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki. “Mudah-mudahan di bulan suci ini dapat menjadikan warga binaan menjadi lebih baik terutama moral dan ak

Warga Binaan Dalami Kitab Kuning
WARUNGKIARA – Berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara, bukan menjadi halangan bagi warga binaan khusyuk menjalankan ibadah dan puasa Ramadan. Bahkan, saat Ramadan ini sebanyak 50 warga binaan menjadi santri yang mendalami kitab kuning. Mereka dibimbing oleh guru agama dari MUI Kecamatan Warungkiara. “Alhamdulillah, berkat kerja sama kita dengan MUI dan pihak lainnya, 50 warga binaan kita kini tengah mendalami kitab kuning. Pada Ramadan kali ini bekerja sama dengan MUI untuk menggelar pesantren Ramadan,” ujar Kepala Lapas Kelas III Warungkiara, Nana Herdiana, di sela acara safari Ramadan bersama Kepala Kantor Wilayah III Kemenhumkam Jawa Barat, I Wayan Sukerta, kemarin (26/6). Menurut dia, dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan dan ketika usai menjadi binaan mereka dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki. “Mudah-mudahan di bulan suci ini dapat menjadikan warga binaan menjadi lebih baik terutama moral dan akhlak,” kata Nana. Ia menambahkan, lapas ini diisi sebanyak 454 warga binaan. Dari jumlah tersebut sekitar 30 persen tersandung kasus narkoba, kasus pencurian, asusila, penipuan dan perampokan. Kondisi tersebut terbalik dengan jumlah pegawai yang mencapai 42 orang, ia berharap dengan peran serta MUI di Ramadan saat ini dapat membantu pembinaan. “Jujur saja, kami masih kekurangan pegawai, Alhamdulillah dengan kegiatan ini dan peran serta MUI pembinaan mudah kami lakukan,” terang Nana. Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenhumkam Jabar, I Wayan Sukerta mengapresiasi berbagai kegiatan yang digelar Lapas Warungkiara. Wayan berharap, momen Ramadan dapat menjadi daya dan upaya warga binaan dalam memperbaiki perilaku. Mengenai keterbatasan pegawai, Wayan mengungkapkan idealnya pegawai di Lapas Warungkiara ini sebanyak 60 orang dan kini pihaknya berupaya mengajukan penambahan pegawai untuk di lapas. “Tidak hanya di sini saja, melainkan se-Jawa Barat kekurangan pegawai. Saat ini, se-Jawa Barat pegawai kita berjumlah 2500 pegawai di 33 Lapas dengan jumlah binaan 14.000 orang. Padahal idealnya kita itu 3000 orang pegawai, kami sudah ajukan tapi belum ada jawaban,” jelas Wayan. (ren) Sumber : radarsukabumi.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0