Warga Binaan Lapas Atambua Sulap Bahan Daur Ulang Jadi Kandang Ayam Produktif

Warga Binaan Lapas Atambua Sulap Bahan Daur Ulang Jadi Kandang Ayam Produktif

Atambua, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua kembali dengan inovasi membanggakan. Guna mendukung program pembinaan yang inovatif dan berkelanjutan, Warga Binaan berhasil menyulap barang-barang bekas menjadi delapan unit kandang ayam petelur yang berdiri kokoh di area dalam Lapas sejak awal September lalu.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan semangat kolaborasi tetap tumbuh di balik tembok penjara. Alih-alih membeli bahan baru, seluruh material dikumpulkan dari sumber daya yang telah tersedia. Kayu-kayu bekas untuk kerangka diambil dari kebun Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas, sementara sengnya merupakan hasil daur ulang dari kandang lama yang telah rusak. Pendekatan ini bukan hanya menekan biaya, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya efisiensi dan kepedulian lingkungan.

Proses pembangunan kandang melibatkan enam orang Warga Binaan yang bekerja dengan penuh semangat. Mereka didampingi langsung oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Peternakan Ayam Petelur, Jose Guterres, bersama dua anggotanya. Di bawah bimbingan ketat, para Warga Binaan belajar berbagai keterampilan teknis, mulai dari mengukur dan memotong kayu, merakit struktur, hingga memasang jaring dan seng dengan presisi.

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan bahwa program ini memiliki makna lebih dari sekadar membangun kandang.

“Segala bentuk kegiatan di dalam Lapas merupakan miniatur pembinaan di luar tembok Lapas yang berkapasitas lebih besar. Tujuannya membekali Warga Binaan dengan keterampilan konkret yang bisa diaplikasikan di masyarakat. Delapan kandang yang mampu menampung 32 ekor ayam petelur ini menjadi laboratorium kecil untuk melatih manajemen peternakan, kedisiplinan, dan tanggung jawab,” ujarnya.

Lebih dari sekadar menghasilkan produk, proyek ini menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan para Warga Binaan. Keterampilan yang mereka peroleh, mulai dari pertukangan, pemanfaatan limbah, hingga pengelolaan peternakan diharapkan menjadi bekal berharga untuk berwirausaha atau bekerja setelah bebas nanti. Hal ini selaras dengan tujuan utama Pemasyarakatan, yaitu mengembalikan Warga Binaan menjadi anggota masyarakat yang produktif dan mandiri.

Salah satu Warga Binaan mengaku bangga bisa terlibat langsung dalam proses pembangunan kandang ini.

“Awalnya kami hanya lihat kayu dan seng bekas, tapi sekarang sudah jadi kandang yang bagus. Kami tidak hanya belajar cara memalu atau memotong, tapi juga merasa berguna. Kegiatan ini mengisi hari-hari kami dan yang paling penting, memberi kami bekal ilmu. Nanti setelah bebas, saya ingin beternak ayam sendiri di kampung,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Lewat inovasi kandang ayam dari bahan daur ulang ini, Lapas Atambua menegaskan perannya bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga pusat pembinaan, pendidikan, dan pembangunan karakter. Program ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk terus berkreasi dan berkontribusi, baik bagi individu maupun bagi ketahanan pangan nasional. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Atambua

 

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0