WBP Kembali Panen Hasil Pertanian

WBP Kembali Panen Hasil Pertanian

Banda Naira, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banda Naira panen sayur di lahan pertanian Lapas, Senin (29/11). Panen sayur ini dipimpin langsung Kepala Subseksi Pembinaan, Rustam Kasoor, didampingi staf pembinaan dan diawasi langsung oleh petugas pengamanan.

Kali ini, sayur yang dipanen adalah kacang panjang setelah pekan kemarin sudah memanen sayur sawi dan kangkung. Pembinaan yang diberikan ini sebagai salah satu tujuan utama Pemasyarakatan guna mempersiapkan para WBP agar saat bebas nanti memiliki keahlian dan terampil serta produktif sehingga bisa membuka peluang usaha sendiri.

“Dari kegiatan-kegiatan pembinaan kemandirian yang kami laksanakan bagi WBP, seperti dalam bidang pertanian dan perkebunan, panen kacang panjang kali ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan para petugas dalam memberikan pembinaan kepada para WBP,” jelas Rustam.

Sementara itu, Kepala Lapas Banda Naira, Hamdani, menjelaskan pembinaan bagi WBP di bidang pertanian dilaksanakan di lahan kosong di samping Lapas. Keberhasilan Lapas Banda dalam memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki untuk bercocok tanam dan berkebun sayur-sayuran tidak lepas dari dukungan dan kerja keras seluruh jajaran petugas.

“Dengan kegigihan para WBP yang ingin belajar, ditambah beberapa yang sudah punya keahlian, bersama-sama menjadikan lahan Lapas menjadi hijau dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan berkebun ini untuk mengisi kegiatan kerja WBP. Jika panen kan bisa dimanfaatkan dan dinikmati para WBP dan petugas. Bisa juga dijual kepada masyarakat,” ujar Hamdani. 

Di tempat berbeda, kelompok kerja (pokja) perkebunan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Negara (Rutan Negara) kembali panen sayur hijau organik sebanyak 13 kg, Selasa (30/11). Dengan memanfaatkan pupuk yang didapat dari pokja peternakan kambing dan metode penggemburan lahan, maka hasil panen menjadi lebih baik dan sehat.

Penanaman sayur ini diawali dengan proses pembibitan sebanyak 400 bibit yang ditempatkan dalam plastik polybag selama kurang lebih dua pekan. Selanjutnya, bibit sayur hijau ditanam di atas lahan yang telah digemburkan dan diberi pupuk organik dengan memanfaatkan lahan branggang seluas 54 m2

“Perawatan sayur hijau ini termasuk mudah, hanya dengan melakukan penyiraman secara rutin setiap hari yang disesuaikan dengan cuaca,” terang Satrya Dharma, petugas pengelola kemandirian Rutan.

Hasilnya, panen dapat dilakukan setelah kurang lebih 27-30 hari dari proses pembibitan. Tidak dilaksanakannya penyemprotan disinfektan pada sayur ini untuk menjaga kesehatan sayur tersebut. “Dalam menjaga agar sayur tidak terkena hama, kami biasanya kontrol setiap hari kondisi sayur. Apabila ada yang putih-putih atau ulat, kami semprot dengan disinfektan organik,” papar AES, WBP yang juga ketua pokja perkebunan Rutan.

Selanjutnya, hasil panen sayur hijau ini akan dipasarkan kepada masyarakat sekitar oleh petugas pengelola pembinaan kemandirian dengan harga jual Rp5.000/ikat. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Banda Naira, Rutan Negara

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0