WBP Kristen Lapas Saumlaki Dibekali Pembinaan Kerohanian
Saumlaki, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristen Protestan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saumlaki kembali kedatangan tim penyuluh keagamaan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rabu (8/12). Kedatangan tim untuk memberikan pembinaan kerohanian secara rutin bagi WBP sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah disepakati bersama.
Pembinaan kerohanian yang dipusatkan di gedung Gereja Lapas Saumlaki difokuskan pada kegiatan pembacaan dan pendalaman Alkitab, diskusi, dan spontanitas. Pelaksanaan kegiatan tersebut juga didampingi oleh staf Pembinaan Lapas Saumlaki, Nanda Mahendra.
“Tentunya kami merasa senang mendapat dukungan dan perhatian dari rekan-rekan Kemenag dalam melaksanakan tugas pembinaan, pemahaman rohani WBP juga semakin bertumbuh pastinya,” ungkap Nanda.
Ia berharap pembinaan kerohanian dapat membentuk pribadi WBP yang lebih dekat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya sehingga ketika mereka keluar nanti bisa menjadi orang-orang yang beriman dan dapat diterima di tengah-tengah masyarakat.
“Saya yakin bila dibekali dengan hal-hal yang positif mereka bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik nantinya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Saumlaki, David Lekatompessy, menjelaskan bahwa kerohanian merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan pembinaan di Lapas. “Anak-anak kita yang ada di dalam Lapas hanya tersesat, selaku umat percaya, melalui pembinaan kerohanian lah kita bimbing mereka ke jalan yang benar,” ujar David.
Menurutnya, hal demikian sejalan dengan tujuan Pemasyarakatan, yaitu membentuk manusia seutuhnya yang menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, serta menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. “Semoga melalui pembinaan kerohanian, tujuan Pemasyarakatan bisa terwujud, WBP kami bisa kembali kejalan yang benar dan diterima masyarakat ketika bebas nanti,” harap David. (prv)
Kontributor: Yossi L.