WBP Lapas Fakfak Manfaatkan Botol Bekas Jadi Ornamen Natal

Fakfak, INFO_PAS - Menghias gereja dengan beragam pernak-pernik Natal menjadi tradisi yang dilakukan menjelang perayaan hari raya Natal. Tak terkecuali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Fakfak. Sejak sebulan lalu, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Fakfak sibuk membuat pohon Natal. Uniknya, pohon Natal dibuat dari pelbagai jenis botol bekas dan bambu. Satu persatu botol bekas dipotong, digunting, serta direkatkan menjadi ornamen cantik. “Bahan yang telah dibentuk dirakit menjadi satu dengan rangkanya. Untuk pencahayaannya diberikan lampu LED, sedangkan ornamennya mulai dari daun hingga bintang dibuat dari potongan dan guntingan botol,” ungkap salah seorang WBP Lapas Fakfak, Yohanes Tutratan, yang menjadi tamping keterampilan. Selain pohon Natal, kandang Natal juga dibuat oleh WBP dengan penataan yang artistik untuk dibawa ke Gereja Oikumene Lapas Fakfak. “Dekorasi Natal dari botol bekas dan kandang Natal sebagai refleksi kelahiran Yesus Kr

WBP Lapas Fakfak Manfaatkan Botol Bekas Jadi Ornamen Natal
Fakfak, INFO_PAS - Menghias gereja dengan beragam pernak-pernik Natal menjadi tradisi yang dilakukan menjelang perayaan hari raya Natal. Tak terkecuali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Fakfak. Sejak sebulan lalu, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Fakfak sibuk membuat pohon Natal. Uniknya, pohon Natal dibuat dari pelbagai jenis botol bekas dan bambu. Satu persatu botol bekas dipotong, digunting, serta direkatkan menjadi ornamen cantik. “Bahan yang telah dibentuk dirakit menjadi satu dengan rangkanya. Untuk pencahayaannya diberikan lampu LED, sedangkan ornamennya mulai dari daun hingga bintang dibuat dari potongan dan guntingan botol,” ungkap salah seorang WBP Lapas Fakfak, Yohanes Tutratan, yang menjadi tamping keterampilan. Selain pohon Natal, kandang Natal juga dibuat oleh WBP dengan penataan yang artistik untuk dibawa ke Gereja Oikumene Lapas Fakfak. “Dekorasi Natal dari botol bekas dan kandang Natal sebagai refleksi kelahiran Yesus Kristus yang lahir dalam dimensi kesederhanaan dan kemiskinan,” terang WBP lainnya, Yohanis, yang mengakui pembuatannya membutuhkan sekitar 200 botol bekas. Untuk menambah semarak perayaan Natal, pelbagai bunga indah dari botol bekas juga menghiasi Gereja Oikumene Lapas Fakfak. “Kreativitas sangat diperlukan saat kondisi yang terbatas. WBP memanfaatkan botol bekas menjadi hiasan indah merupakan kreativitas yang bernilai,” puji Kepala Lapas Fakfak, Heru Trisulistiyono. Filosofi WBP membuat barang bekas menjadi bernilai diakuinya sama halnya dengan kehidupan mereka. “Awalnya dianggap sampah masyarakat, namun mereka dapat berubah dan kelak berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Heru.     Kontributor: Asrul Ramly Edy

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0