WBP Lapas Lamongan Dapatkan Keterampilan Usaha Kecil
Lamongan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Lamongan mengadakan pendampingan praktek keterampilan usaha kecil yang diikuti hampir seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (8/6). Dengan metode learning by doing, para WBP diberikan pemahaman mengenai beberapa jenis usaha kecil yang bisa mereka dirikan saat kembali bermasyarakat seperti pembuatan pupuk kompos, pembibitan tanaman jeruk nipis, pembibitan tanaman jahe merah dan pembuatan ekstrak jahe merah.
“Tujuan diadakannya pendampingan praktek keterampilan usaha kecil agar setelah kembali hidup bermasyarakat para WBP Lapas Lamongan bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan menciptakan lapangan kerja sendiri, tidak mengulangi kesalahan dimasa lalunya, dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain,†kata Kepala Lapas (Kalapas) Lamongan, Slamet Supartono.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Kehutangan Kabupaten Lamongan dengan materi yang disampa
Lamongan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Lamongan mengadakan pendampingan praktek keterampilan usaha kecil yang diikuti hampir seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (8/6). Dengan metode learning by doing, para WBP diberikan pemahaman mengenai beberapa jenis usaha kecil yang bisa mereka dirikan saat kembali bermasyarakat seperti pembuatan pupuk kompos, pembibitan tanaman jeruk nipis, pembibitan tanaman jahe merah dan pembuatan ekstrak jahe merah.
“Tujuan diadakannya pendampingan praktek keterampilan usaha kecil agar setelah kembali hidup bermasyarakat para WBP Lapas Lamongan bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan menciptakan lapangan kerja sendiri, tidak mengulangi kesalahan dimasa lalunya, dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain,†kata Kepala Lapas (Kalapas) Lamongan, Slamet Supartono.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Kehutangan Kabupaten Lamongan dengan materi yang disampaikan oleh Umi Khasanah dan Saidi. “Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dengan keterampilan-keterampilan lainnya,†harap Kalapas.
Para WBP pun antusias mengikuti pelatihan. Selain materi yang disampaikan cukup mudah untuk dipraktekkan dan diterapkan, mereka juga tergiur dengan hasil yang akan didapat dari usaha tersebut, terutama pembibitan jeruk nipis sebagai buah yang tidak mengenal musim.
Buah ini sangat dibutuhkan para pedagang soto dan bakso sebagai bahan pelengkap penyajian. Mereka berpikir bahwa usaha pembibitan dan pengembangbiakan jeruk nipis di Lamongan tidak akan pernah mati karena Lamongan adalah kota soto.
“Pegawai dan WBP Lapas Lamongan diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan usaha kecil dengan memanfaatkan peluang yang ada mengingat usaha ini tidak memerlukan modal besar, media, sarana dan prasarana mudah didapat, mudah dikembangbiakkan, peluang pasar semakin besar, dan mendapatkan hasil yang besar pula. Secara tidak langsung ikut serta melestarikan lingkungan,†ungkap Indi Kasnanda Satya Dharma, Kepala Bidang Kehutanan Kabupaten Lamongan. (IR)
Â
Kontributor: Dwi Wulan Kartikasari