WBP Antusias Ikuti Penyuluhan Bahaya Narkoba & HIV/AIDS

Palembang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Palembang mengadakan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba dengan mendatangkan tim dari Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan, Rabu (27/7). Penyuluhan diikuti 171 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Wanita Palembang yang terlihat antusias selama penyampaian materi, sesi tanya jawab, serta konsultasi hukum. “Kami berharap penyuluhan ini dapat dipahami, diterapkan, dan dijadikan renungan di benak para WBP,” harap Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Lapas Wanita Palembang, Emy Yunita. Perwakilan dari Direktorat Binmas Polda Sumatera Selatan, Rosmawati Silitonga, menjelaskan dampak riskan dari penyalahgunaan narkoba adalah terkena penyakit AIDS yang hingga detik ini belum ada obatnya. “Narkoba akan membawa kehancuran ekonomi dan generasi bangsa serta mengubah pribadi seseorang untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama seperti melakukan tindakan kriminal, bahkan menyukai sesama jenis,” paparnya. Rosmawati berharap para WBP tidak mengulangi kesalahan serupa sehingga dapat kembali ke lingkungan dan pergaulan yang baik serta melakukan kegiatan positif selama menjalani hukuman di lapas. [caption id="attachment_39555" align="alignleft" width="300"] penyuluhan HIV AIDS di Lapas Bojonegoro[/caption] Sehari sebelumnya, Selasa (26/7) Lapas Bojonegoro mengadakan penyuluhan HIV/AIDS bagi WBP bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Penyuluhan ini benar-benar dimanfaatkan oleh WBP dan petugas Lapas Bojonegoro untuk mendapat informasi tentang HIV/AIDS. “Penting bagi kita untuk mengetahui lebih awal informasi tentang HIV/AIDS agar tidak terjangkit, dapat lebih berhati-hati, dan tidak melakukan perilaku berisiko seperti membuat tatto dengan jarum tidak steril. Para penderita reaktif HIV juga akan segera mendapat penanganan medis,” terang Kepala Lapas Bojonegoro, Basyir Ramlan. Materi penyuluhan disampaikan oleh KPA Kabupaten Bojonegoro seperti penyebab HIV/AIDS, proses penularan, penyebaran, pencegahan, dan penanggulangannya. Selain itu, ditayangkan pula video ilustrasi penyebaran virus HIV/AIDS serta upaya pencegahannya. “Kami berharap kegiatan seperti ini tidak terjadi, khususnya di Lapas Bojonegoro,” harap Basyir.     Kontributor: Lapas Wanita Palembang dan Lapas Bojonegoro