WBP Rutan Jaktim Dibekali Pelatihan Tata Boga & Kerajinan Tangan
Jakarta, INFO_PAS – Natural Cooking Club (NCC) dengan mottonya “berbagi†yang diketuai oleh Tri Palupi, kembali hadir di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Jakarta Timur, Jumat (18/3). Tak hanya itu, hari itu Rutan Jakarta Timur juga kedatangan Lia Kusumawar Dhani, CEO dari Missi Idea Selaras, dan seorang pengajar sulam, Faulina.
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapat materi pembuatan puding dan membuat bunga tulip dari kain perca. Mereka juga mendapat pembekalan kreasi handmade berupa tas anyaman dari pandan, teknik menggunting bahan tissue yang bercorak sebagai hiasannya, dan sulaman tangan yang bisa diaplikasikan menjadi taplak meja, tas, dompet, maupun pakaian.
Kepala Rutan Jakarta Timur, Sri Susilarti, menyebut pelatihan kerajinan ini bertujuan agar WBP bisa membuat kreasi seni yang bernilai dengan material yang minim harganya. “Hal ini sangat berguna bagi WBP untuk dipakai ketika mereka bebas nanti. Jadi, mereka bisa memiliki
Jakarta, INFO_PAS – Natural Cooking Club (NCC) dengan mottonya “berbagi†yang diketuai oleh Tri Palupi, kembali hadir di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Jakarta Timur, Jumat (18/3). Tak hanya itu, hari itu Rutan Jakarta Timur juga kedatangan Lia Kusumawar Dhani, CEO dari Missi Idea Selaras, dan seorang pengajar sulam, Faulina.
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapat materi pembuatan puding dan membuat bunga tulip dari kain perca. Mereka juga mendapat pembekalan kreasi handmade berupa tas anyaman dari pandan, teknik menggunting bahan tissue yang bercorak sebagai hiasannya, dan sulaman tangan yang bisa diaplikasikan menjadi taplak meja, tas, dompet, maupun pakaian.
Kepala Rutan Jakarta Timur, Sri Susilarti, menyebut pelatihan kerajinan ini bertujuan agar WBP bisa membuat kreasi seni yang bernilai dengan material yang minim harganya. “Hal ini sangat berguna bagi WBP untuk dipakai ketika mereka bebas nanti. Jadi, mereka bisa memiliki penghasilan sendiri dan tidak tergantung dengan orang lain,†papar Sri.
Sementara itu, Tri Palupi menuturkan manfaat pelatihan ini bagi para WBP. “Kita harus bisa memberdayakan keterampilan WBP karena sangat membantu kaum perempuan agar lebih mandiri dan peran mereka lebih terlihat atau meningkat di keluarga dan masyarakat,†ujarnya. (IR)
Â
Kontributor: Zainal Fatah