Ponpes Lapas Perempuan Malang Sejukkan Santriwati Lapas

Malang, INFO_PAS - Pengurus dan Dewan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nisa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang duduk bersama membahas evaluasi kegiatan ponpes, Kamis (1/3). Hadir pula para asatidz dan pejabat struktural Lapas Perempuan Malang. Pelaksana Harian Kepala Lapas Perempuan Malang, Daryati, mengatakan Ponpes An-Nisa membawa hawa sejuk dan damai di lingkungan lapas sejak diresmikan tanggal 19 Maret 2017 lalu. “Seluruh santriwati di-charge ruhiyahnya dengan ilmu-ilmu agama oleh para asatidz dan pengurus yang tulus ikhlas mengabdikan diri di tengah kesibukannya,” pujinya. Rapat yang dimoderatori oleh Ustad Andi ini dibagi menjadi dua termin terpisah. Termin 1 diisi dengan mendengarkan evaluasi serta hambatan yang dihadapi dari pihak lapas dan pengajar. “Dengan potensi luar biasa yang dimiliki santriwati, sudah saatnya kita rapatkan barisan dan membuat inovasi baru dalam kegiat

Ponpes Lapas Perempuan Malang Sejukkan Santriwati Lapas
Malang, INFO_PAS - Pengurus dan Dewan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nisa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang duduk bersama membahas evaluasi kegiatan ponpes, Kamis (1/3). Hadir pula para asatidz dan pejabat struktural Lapas Perempuan Malang. Pelaksana Harian Kepala Lapas Perempuan Malang, Daryati, mengatakan Ponpes An-Nisa membawa hawa sejuk dan damai di lingkungan lapas sejak diresmikan tanggal 19 Maret 2017 lalu. “Seluruh santriwati di-charge ruhiyahnya dengan ilmu-ilmu agama oleh para asatidz dan pengurus yang tulus ikhlas mengabdikan diri di tengah kesibukannya,” pujinya. Rapat yang dimoderatori oleh Ustad Andi ini dibagi menjadi dua termin terpisah. Termin 1 diisi dengan mendengarkan evaluasi serta hambatan yang dihadapi dari pihak lapas dan pengajar. “Dengan potensi luar biasa yang dimiliki santriwati, sudah saatnya kita rapatkan barisan dan membuat inovasi baru dalam kegiatan ponpes misalnya dengan mengadakan wisuda guru Al Quran yang nantinya bisa menjadi perpanjangan tangan para pengajar yang jumlahnya terbatas untuk menjangkau seluruh santriwati,” saran Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Perempuan Malang, Wahyu Andayati. Menutup rapat di sesi 1, Gus Wahid selaku pimpinan ponpes menuturkan Ponpes An-Nisa sudah berada di track yang benar dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. “Terus semangat, berjalan, dan berjuang membumikan syiar agama di lapas. Jangan menutup diri dengan metode pengajaran yang berbeda, justru mereka harus diperkaya,” ajaknya. Termin 2 rapat diisi dengan rencana tindak lanjut permasalahan yang dihadapi melalui Forum Group Discussion para pengasuh dan pengajar Al Quran dari Aisyiyah yang dipimpin langsung oleh Ustad Andi dan Wahyu Andayati. Banyak proyek baru yang ingin dicapai diantaranya rencana perubahan formasi kelas menjadi lima ruangan dimana masing-masing kelas berisi ± 70-75 santri. Parameter penggolongan kelas didasarkan pada kemampuan santriwati dalam membaca Al Quran. Pada kesempatan ini, Ustad Andi juga menantang Aisyiyah dalam waktu ± 3 bulan  segera mencetak santriwati bersertifikasi untuk dikukuhkan dalam wisuda guru Al Quran. “Jika perlu kami akan hubungi UMMI FONDATION sebagai tutor dengan metode UMMI dan memberikan sertifikasi pula. Output yang ingin kita capai adalah lapas bisa menjadi pabrik penghasil guru-guru Al Quran, bukan sekedar bisa membaca Al Quran, sehingga mereka bisa berkontribusi kelak di masyarakat,” harap Ustad Andi penuh semangat.       Kontributor: Lapas Perempuan Malang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1