POJOKSATU.id, CIANJUR - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur, sudah teramat kelebihan kapasitas. Hingga saat ini, jumlah warga binaan sudah mencapai 780 orang. Dengan jumlah itu, sudah sangat melebihi kapasitas ideal yang sebenarnya yang seharusnya diisi 360 warga binaan saja.
Kepala Lapas Cianjur, Tri Saptono Sambudji menjelaskan, selain sudah over kapasitas, jumlah petugas lapas yang dimiliki pun sangat kurang dalam hal kwantitas. Kini, total jumlah petugas lapas yang khusus untuk mengawasi warga binaan hanya 18 orang. Itu pun harus dibagi dalam tiga shift berbeda setiap harinya.
“Di setiap shift terdiri dari enam orang dengan rincian satu bertindak sebagai komandan jaga, empat personil mengawasi dari atas dan seorang lagi yang langsung mengawasi dari bawah seluruh warga binaan. Ini sangat jauh dari kata sepadan,†jelas Tri seperti dilansir Radar Cianjur (Grup Pojoksatu.id) Selasa (30/6).
Seharusnya, dengan jumlah warga binaan yang mencapai dua kali lipat lebih itu, kata Tri, ditopang juga dengan jumlah petugas lapas yang memadai. Setidaknya, di masing-masing shift, jumlah petugas jaga minimal terdiri dari 20 orang.
“Jadi total petugas jaga yang langsung berhubungan dengan warga binaan berjumlah 60 orang,†imbuh dia.
Akibat membludaknya napi dan minimnya petugas jaga, diakui Tri, pengawasan pun tidak bisa berjalan cukup maksimal. Hal itu berkaca pada temuan tes urine dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur beberapa waktu lalu yang mendapati 22 napi positif mengkonsumsi sabu.
“Bagaimana kami bisa melakukan pengawasan maksimal kalau petugas kami sangat terbatas. Apalagi untuk napi narkoba yang sudah kecanduan pasti akan mencari berbagai macam cara untuk bisa mendapatkan narkoba. Makanya kemarin itu bisa sampe ada sabu yang masuk,†tutur Tri sembari menambahkan bahwa jumlah napi narkoba di lapas itu mencapai 250an lebih.(ruh/dep)
Sumber : pojoksatu.id