85% Rutan Mamuju Rusak, WBP dan Petugas Bahu-Membahu Perbaiki Rutan
Mamuju, INFO_PAS – Bencana gempa yang melanda wilayah Sulawesi Barat turut menghancurkan tembok dan blok hunian Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju. "Sekitar 85% bangunan Rutan Mamuju rusak diakibatkan gempa yang telah terjadi. Dengan demikian, blok hunian tidak dapat ditempati," ungkap Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Frans Elias Nico, saat menerima laporan dari Kepala Subdirektorat Penindakan dan Penanggulangan yang turun menginvestigasi dampak bencana di Rutan Mamuju, Kamis (21/1).
Ia menegaskan harus dilakukan perbaikan menyeluruh bagi rutan yang menampung 249 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini untuk nantinya dapat layak digunakan dan dihuni lagi. "Kami akan rekomendasikan perbaikan total seluruh bangunan untuk Rutan Mamuju agar bisa dioperasikan seperti semula," tutur Nico.
Sementara itu, terpantau di lapangan WBP dan petugas bahu-membahu memperbaiki tembok rutan yang roboh seraya membersihkan puing-puing bangunan bekas tragedi gempa. Kepala Rutan Mamuju, I Gusti Lanang, bersyukur karena WBP Rutan Mamuju tetap kooperatif dan sportif, tidak panik, hingga tidak menimbulkan situasi chaos yang mengancam keamanan dan ketertiban rutan.
"Kami bangga karena petugas dan WBP saling menjaga ketertiban dan keamanan rutan dengan sangat baik, bahu-membahu memperbaiki bangunan yang rusak dan saling menguatkan mental satu dengan yang lainnya," ujarnya.
Ia berharap WBP dan petugas tetap kuat, bersabar, dan senantiasa berdoa paling tidak hingga masa tanggap darurat selesai pada tanggal 28 Januari 2021. Saat ini WBP telah ditempatkan di area yang lebih aman dan terbuka di rutan, yakni di masjid rutan dan tenda yang sengaja dibangun di tengah tanah lapang untuk tetap menjaga dan memastikan keselamatan mereka. (nh/prv)