Ada Pernikahan Di Balik Tembok Rutan Rantau

Rantau, INFO_PAS – Selasa (19/1) menjadi hari yang spesial bagi Surianor, salah satu penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rantau. Hari ini ia melabuhkan kisah cintanya di hadapan penghulu dalam ikrar sehidup semati melalui ikatan pernikahan bersama pasangannya. Pernikahan tersebut harus dilangsungkan di Aula Rutan Rantau mengingat yang bersangkutan tersandung kasus penganiayaan. Dari pihak keluarga kedua mempelai hadir sekitar 20 orang. Mas kawin yang diberikan pun tidak muluk-muluk, yakni uang Rp.100.000. Meskipun begitu, pernikahan mereka tetap berjalan sakral dalam suasana penuh kesederhanaan. Kepala Rutan (Karutan) Rantau, Heru Yuswanto, mengungkapkan pihaknya memfasilitasi pernikahan di dalam rutan. Bahkan selama prosesi pernikahan, petugas juga turut hadir menyaksikan momen membahagiakan tersebut. "Kami memfasilitasi tempat dan segala sesuatunya, yang penting masih dilaksanakan di dalam lingkungan rutan. Terkait masalah perijinan, tentu kami ijinkan s

Ada Pernikahan Di Balik Tembok Rutan Rantau
Rantau, INFO_PAS – Selasa (19/1) menjadi hari yang spesial bagi Surianor, salah satu penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rantau. Hari ini ia melabuhkan kisah cintanya di hadapan penghulu dalam ikrar sehidup semati melalui ikatan pernikahan bersama pasangannya. Pernikahan tersebut harus dilangsungkan di Aula Rutan Rantau mengingat yang bersangkutan tersandung kasus penganiayaan. Dari pihak keluarga kedua mempelai hadir sekitar 20 orang. Mas kawin yang diberikan pun tidak muluk-muluk, yakni uang Rp.100.000. Meskipun begitu, pernikahan mereka tetap berjalan sakral dalam suasana penuh kesederhanaan. Kepala Rutan (Karutan) Rantau, Heru Yuswanto, mengungkapkan pihaknya memfasilitasi pernikahan di dalam rutan. Bahkan selama prosesi pernikahan, petugas juga turut hadir menyaksikan momen membahagiakan tersebut. "Kami memfasilitasi tempat dan segala sesuatunya, yang penting masih dilaksanakan di dalam lingkungan rutan. Terkait masalah perijinan, tentu kami ijinkan selama pihak keluarga dan mempelai yang bersangkutan kooperatif dalam menjaga ketertiban di dalam rutan," tutur Heru Sang mempelai laki laki, Surianor, mengungkapkan perasaan senang bercampur sedih pasca menikah. Ia merasa senang karena sudah menjadi seorang suami dan memiliki pasangan hidup, namun sedih karena harus menjalani hukuman selama dua tahun di balik jeruji besi karena kasus penganiayaan. "Sebagai seorang laki laki, saya merasa senang karena dapat melaksanakan salah satu perintah agama, yakni menikah. Saya juga sudah memikirkan risikonya karena saya harus terpisah dari istri selama menjalani hukuman. Tapi saya bersyukur semua acara prosesi pernikahan dapat berjalan lancar," ungkapnya. (IR)       Kontributor: Ogi Tri Sugandi

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0