Budidaya Hidroponik, Salah Satu Bentuk Pembinaan WBP & Anak

Budidaya Hidroponik, Salah Satu Bentuk Pembinaan WBP & Anak

Ambon, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon melalui bimbingan kegiatan kerja memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna melakukan perawatan terhadap tanaman hidroponik, Senin (18/10). Perawatan wajib dilakukan pada tanaman hidroponik guna menjaga kualitas dan hasil dari tanaman tersebut sehingga saat panen akan menuai hasil yang bagus.

“Ada WBP yang memang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut untuk mengelola tanaman hidroponik dan tentunya dengan pengawasan petugas pembinaan,” terang Kepala Subseksi Bimbingan Kegiatan Kerja, Hamzah.

Sementara itu, Kepala Rutan Ambon, Jose Quelo, menuturkan kegiatan pembinaan di Rutan Ambon harus selalu berjalan dan sebisa mungkin memberdayakan WBP. “Pemberdayaan WBP dalam setiap kegiatan menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya proses pembinaan di Rutan,” ucap Jose.

Menurutnya, proses pembinaan kepada WBP harus merata di semua bidang, mulai dari pembinaan kegiatan kerja, pembinaan kepribadian WBP, hingga pembinaan kerohanian. “Sebisa mungkin ubah karakter mereka sehingga jika selesai menjalani masa pidananya di Rutan dapat diterima kembali oleh masyarakat dan tentunya ubah stigma yang selama ini melekat di masyarakat bahwa mantan narapidana adalah penjahat,” pinta Jose.

Salah satu WBP yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan rasa syukurnya karena pengalaman yang didapatkan selama menjalani pidana di Rutan Ambon. “Ada pelajaran penting yang dapat saya ambil selama menjalani hukuman saya di Rutan, yakni dapat pelatihan perbengkelan, pertanian, kegiatan keagamaan, dan tentunya taat beribadah. Semoga ini menjadi langkah awal saya setelah bebas nanti,” harapnya. 

Sementara itu, panen sayur jenis sawi melalui media tanam dengan sistem hidroponik dinikmati jajaran Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon, Senin (18/10). Bersama Anak, panen dilakukan di area perkebunan LPKA Ambon didampingi petugas pembinaan, Rini.

Ia mengatakan pertanian hidroponik terus dilakukan setelah beberapa kali panen. Bahkan, seluruh proses, mulai dari penanaman, perawatan sayur hingga proses panen dilakukan oleh Anak LPKA Ambon “Kami akan terus memfasilitasi Anak untuk bercocok tanam guna membekali mereka keterampilan cara membuat, menanam, dan merawat tanaman hidroponik,” terang Rini.

 

Ia menambahkan hasil panen tersebut nantinya akan dinikmati langsung oleh Anak dan sebagiannya lagi dijual kepada petugas LPKA Ambon. “Keuntungan dari hasil penjualan sayur ini ke depannya akan digunakan utnuk modal penanaman kembali serta pengembangan fasilitasi dan bibit jenis sayur yang baru,” tambah Rini.

 

Sementara itu, Kepala LPKA Ambon, Catherian V. Picauly, merasa bangga atas panen sayur hidroponik yang sudah dilakukan berulang kali. Menurutnya, ini pertanda pelaksanaan pembinaan tidak terputus, apalagi di LPKA jumlah Anak tidak banyak dan lama hukuman tidak besar.

 

Awalnya, ketika Anak yang mengikuti kegiatan pembinaan bebas, dikhawatirkan akan terputus pada Anak tersebut. Ternyata hal itu tidak berlaku di LPKA Ambon. Selama mereka bersama-sama di LPKA, proses tukar-menukar keterampilan yang didapatkan dari para instruktur langsung dilaksanakan oleh Anak. Alhasil, panen sayur tetap berlanjut.

 

"Saya bangga dengan mereka. Terima kasih kepada para pembina yang sudah tekun mendampingi Anak selama dalam proses di LPKA,” ucap Catherian.

 

Sebagai luapan kebanggaan, saat itu juga ia langsung mempromosikan penjualan sayur hidroponik Anak lewat grup WhatsApp LPKA Ambon. "Bapak/ibu, ada panen sayur hidroponik. Bagi yang berkenan silakan mampir,” ajak Catherian. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Ambon, LPKA Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0