Cerita Perempuan yang Sembunyikan 20 Gram Sabu Dalam Kemaluan di Lapas Banceuy

Bandung - Suasana jam besuk di Lapas Banceuy Bandung mendadak gempar. Di dalam area penjara khusus narapidana kasus narkoba itu petugas sibuk mengamankan seorang perempuan, Yani Nurhayani (41). Ibu dua anak asal Sumedang, Jawa Barat, itu tertangkap tangan hendak menyelundupkan narkoba jenis sabu seberat 20 gram. Jelang tengah siang atau pukul 10.45 WIB, Selasa (30/12/2014), Yani diamankan petugas Lapas Banceuy sewaktu mau membesuk suaminya, Budi Supriadi. Budi salah satu narapidana yang mendekam di balik jeruji besi Lapas Banceuy. "Suami (Budi) divonis enam tahun gara-gara kasus ganja. Sekarang sudah lima tahun di sini (Lapas Banceuy)," ucap Yani di salah satu ruangan petugas Lapas Banceuy. Pagi tadi, Yani sendirian pergi dari Sumedang ke Bandung menumpangi angkutan umum. Malam kemarin, Senin (29/12), Yani mengaku ditelepon orang tak dikenal yang memintanya bertemu di depan Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung. "Sebelum ke Lapas Banceuy, pagi tadi saya bert

Cerita Perempuan yang Sembunyikan 20 Gram Sabu Dalam Kemaluan di Lapas Banceuy
Bandung - Suasana jam besuk di Lapas Banceuy Bandung mendadak gempar. Di dalam area penjara khusus narapidana kasus narkoba itu petugas sibuk mengamankan seorang perempuan, Yani Nurhayani (41). Ibu dua anak asal Sumedang, Jawa Barat, itu tertangkap tangan hendak menyelundupkan narkoba jenis sabu seberat 20 gram. Jelang tengah siang atau pukul 10.45 WIB, Selasa (30/12/2014), Yani diamankan petugas Lapas Banceuy sewaktu mau membesuk suaminya, Budi Supriadi. Budi salah satu narapidana yang mendekam di balik jeruji besi Lapas Banceuy. "Suami (Budi) divonis enam tahun gara-gara kasus ganja. Sekarang sudah lima tahun di sini (Lapas Banceuy)," ucap Yani di salah satu ruangan petugas Lapas Banceuy. Pagi tadi, Yani sendirian pergi dari Sumedang ke Bandung menumpangi angkutan umum. Malam kemarin, Senin (29/12), Yani mengaku ditelepon orang tak dikenal yang memintanya bertemu di depan Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung. "Sebelum ke Lapas Banceuy, pagi tadi saya bertemu seorang pria di Leuwi Panjang. Dia menyerahkan barang (sabu). Orang itu enggak saya kenal. Dia cuma meminta barangnya diantar ke dalam Lapas," tutur Yani. Lokasi Terminal Leuwi Panjang ke Lapas Banceuy hanya berjarak sekitar 500 meter. Pria misterius itu menjanjikan imbalan upah Rp 1,5 juta kepada Yani jika berhasil menyelundukan sabu. "Uangnnya belum saya terima," ujar Yani. Perempuan berambut panjang ini menyebut tidak mengetahui orang yang memberikan nomor ponselnya. Namun patut diduga, pria misterius itu memperoleh nomor telepon Yani dari suaminya yang berada di dalam Lapas Banceuy. Dia sempat berkilah soal sabu itu hendak diberikan kepada siapa. "Ya, barang itu pesanan suami saya," kata Yani sambil menunduk. Satu bungkus sabu itu dikemas berbentuk kapsul. Sabu dibungkus beberapa lapisan plastik dan kondom. Di area luar atau halaman Lapas Banceuy, Yani menyempatkan mampir ke kamar mandi. "Bungkusan (sabu) itu saya masukan ke dalam kemaluan," jelasnya. Modus Yani menyelundukan barang haram tersebut sukses mengelabui petugas yang menjaga pintu pertama area dalam penjara. Sebelum masuk pintu kedua atau menuju ruangan besuk narapidana, Yani sempat masuk kamar mandi untuk mengeluarkan sabu. Rupanya gerak-gerik Yani membuat curiga petugas. Yani yang ke luar kamar mandi langsung diamankan. Sabu yang sudah berada dalam tasnya itu gagal berpindah tangan berkat kejelian dan kesigapan petugas Lapas Banceuy. "Saya sudah sering jenguk suami. Tapi baru pertama kali ini bawa barang begituan (sabu)," ujar Yani. Kepala Kesatauan Pengamanan Lapas Banceuy Dendi Ruspendi mengatakan kasus upaya penyelundupan sabu ini diserahkan kepada Ditnarkoba Polda Jabar guna proses hukum lebih lanjut. Pihak Lapas Banceuy berkoordinasi dengan polisi untuk mendalami penyelidikan. "Dia (Yani) katanya mau membesuk salah seorang narapidana (Budi). Dia mengaku napi itu suaminya. Kami langsung memeriksa (Budi). Sabu yang diperkirakan seberat 20 gram itu menurut pelaku merupakan pesanan suaminya. Tapi pengakuan tersebut harus kami selidiki lagi," jelas Dendi. Beberapa kali petugas Lapas Banceuy berhasil menggagalkan aksi penyelundupan narkoba. Sepanjang 2014, sambung Dendi, pihaknya mengungkap lima kasus upaya peyelundupan yang pelakunya berpura-pura membesuk. Semua pelakunya perempuan. "Empat kasus dengan modus menyembunyikan narkoba di dalam kemaluan dan satu kasus bermodus menyimpan narkoba dalam ikat kepala. Kami tetap berkomitmen memberantas narkoba masuk penjara," tutur Dendi. Ditanya apakah ada dugaan keterlibatan narapidana yang mengatur lalu lintas peredaran ragam narkoba di dalam sel, Dendi tak membantah. "Bisa saja orang dalam (napi) yang memesan narkoba. Di sini 'kan para pecandu. Tetapi gimana pun mereka punya cara (menyelundupkan narkoba), kita tetap memeranginya," ujar Dendi. Baban Gandapurnama - detikNews Sumber : detik.com

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1