Da'i Ternama Bojonegoro Tausyiah di Lapas Perempuan Malang

Malang, INFO_PAS - Suara riuh disertai tepuk tangan terdengar dari ruang bimpas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan kelas IIA Malang, Minggu (22/1). Hari itu Lapas Perempuan Malang disambangi da’i muda ternama asal Kota Bojonegoro, KH. Anwar Zahid, yang memberikan tausyiah bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas Perempuan Malang. Rangkaian acara bertajuk “Jadikanlah Sabar dan Shalat sebagai Penolongmu” itu didahului dengan lantunan ayat suci AlQuran Surat AlMukminun: 1-11 dan AlBaqarah: 153 oleh petugas Lapas Perempuan Malang, Faridah Aryani dan saritilawah oleh Puji Wirasti. Acara dimeriahkan pula dengan penampilan Asmaul Husna serta kolaborasi Samroh dan Karawitan oleh para WBP santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) An Nisa. Dalam sambutannya, Anis Joeliati selaku Kepala Lapas Perempuan Malang mengucapkan terima kasih kepada bapak penceramah yang berkenan hadir di tengah jam terbang yang tinggi. “Merupakan suatu kebanggaan bagi kami didatangi ustaz ternama Jawa Timur. Mudah-mudahan kedatangan beliau memberikan pencerahan serta menambah pemahaman agama santriwati Pondok Pesantren An Nisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” harap Anis. Mengawali ceramahnya, Anwar Zahid mengapresiasi penampilan An Nisa Group. “Saya sungguh terharu bercampur bangga melihat penampilan apik para santri putri yang melantunkan Asmaul Husna,” pujinya. Beliau mengutip hadist Rasulullah Riwayat Bukhari Muslim yang artinya “Barang siapa yang menghafalkan Asmaul Husna, maka ia telah mendapatkan tiket ke syurga-Nya.” Hal ini sontak diamini seluruh WBP. Da’i yang terkenal dengan gaya bahasa segar merakyat ini menitipkan sejumlah pesan kepada seluruh WBP santriwati Ponpes An-Nisa sebagaimana Hadits Riwayat Ibnu Malik ra. “Rasulullah bersabda, pada dasarnya manusia diciptakan Allah dalam keadaan yang baik. Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah dan dosa, namun orang yang senantiasa berikhtiar dan beristiqamah untuk melakukan perubahan dalam bentuk taubatan nashuha. Insya Allah tidak ada dosa yang tidak terampuni. Lebih baik jadi mantan narapaidana dari pada mantan ustaz karena mantan narapidana ada kemungkinan menjadi ustaz, namun mantan ustaz ada kemungkinan menjadi orang bejat,” kelakar Pengasuh Ponpes Attarbiyah Islamiyah Asy-Syafi’iyah Kabupaten Bojonegoro itu. Ia menuturkan bahwa sabar adalah kemampuan menahan dan mengendalikan diri pada kondisi yang mungkin. Sabar bukan berarti diam, namun sabar dalam melaksanakan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya. Diakuinya, orang yang shalatnya benar tentu berimbas pada kesehariannya, yakni sebagai kontrol diri mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan sabar dan shalat Insya Allah pertolongan Allah akan datang. “Semuanya tentu dilandasi dengan iman sebagai fondasinya. Iman berfungsi sebagai pendorong amal shaleh. Jika iman kuat, tentu sebuah bangunan akan hebat. Jika iman lemah, bangunan akan goyang. Jika iman gembos, bangunan akan kropos dan pada akhirnya menjadi runtuh/hilang,” terangnya. Salah seorang WBP, Yeny, mengaku senang dengan kehadiran Ustaz Anwar Zahid di Lapas Perempuan Malang. “Saya sangat senang dengan ceramahnya, berisi, mengena, dan tentunya guyonannya segar. Kapan-kapan bisa diundang lagi,” harapnya.        Kontributor: Lapas Perempuan Malang