Dirjen PAS: Pemasyarakatan Berperan Strategis dalam Penanggulangan Extraordinary Crime

Makassar, INFO_PAS – “Peran Pemasyarakatan sangat strategis dalam penanggulangan extraordinary crime, yakni membina narapidana agar pada saat bebas tidak mengulangi tindak pidananya dan menjadi warga negara yang berperilaku sesuai norma dan peraturan serta menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab.” Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Handoyo Sudradjat, saat membuka Pelatihan Intelijen Pemasyarakatan di Makassar, Senin (23/3). Handoyo menuturkan bahwa pembinaan dan pengamanan akan berjalan baik bila Pemasyarakatan mengetahui secara tepat kebutuhan pembinaan dan pengamanan yang harus diberikan kepada narapidana. “Pemasyarakatan harus mengetahui secara pasti apa, mengapa, bagaimana, dan siapa narapidana yang sedang dibina sehingga informasi tentang narapidana mutlak diperlukan demi keberhasilan program Pemasyarakatan,” tegas Handoyo. Diakui Handoyo, informasi tentang narapidana dapat diperoleh dari pelbagai s

Dirjen PAS: Pemasyarakatan Berperan Strategis dalam Penanggulangan Extraordinary Crime
Makassar, INFO_PAS – “Peran Pemasyarakatan sangat strategis dalam penanggulangan extraordinary crime, yakni membina narapidana agar pada saat bebas tidak mengulangi tindak pidananya dan menjadi warga negara yang berperilaku sesuai norma dan peraturan serta menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab.” Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Handoyo Sudradjat, saat membuka Pelatihan Intelijen Pemasyarakatan di Makassar, Senin (23/3). Handoyo menuturkan bahwa pembinaan dan pengamanan akan berjalan baik bila Pemasyarakatan mengetahui secara tepat kebutuhan pembinaan dan pengamanan yang harus diberikan kepada narapidana. “Pemasyarakatan harus mengetahui secara pasti apa, mengapa, bagaimana, dan siapa narapidana yang sedang dibina sehingga informasi tentang narapidana mutlak diperlukan demi keberhasilan program Pemasyarakatan,” tegas Handoyo. Diakui Handoyo, informasi tentang narapidana dapat diperoleh dari pelbagai sumber seperti dokumen penahanan dan vonis, informasi dari aparat penegak hukum dan masyarakat, dll. “Sumber lain yang tak kalah penting dan harus digali adalah hasil kegiatan intelijen, yaitu dari aktivitas sehari-hari dan hal-hal lain terkait narapidana,” tutur Dirjen PAS. “Pelaku peran intelijen, khususnya intelijen Pemasyarakatan, harus memiliki kepribadian, kompetensi core, dan kompetensi primary,” tambahnya. Dalam hal ini, kompetensi core mencakup achievement orientation, integrity, organization commitment, persistent, dan self control. Adapun kompetensi primary meliputi communication, initiative, information seeking, teamwork, planning and organization, dan self confidence. Oleh karena itu, Dirjen PAS menekankan bahwa informasi yang tepat dan akurat akan sangat bermanfaat untuk kegiatan pembinaan dan pengamanan narapidana, bahkan keamanan nasional dan internasional. “Diharapkan melalui pelatihan ini para petugas Pemasyarakatan semakin peka untuk menyelenggarakan kegiatan intelijen Pemasyarakatan,” harap Handoyo. “Petugas Pemasyarakatan harus mampu memahami konsep dan nilai intelijen, memperluas wawasan dan sikap responsif, mampu berbagi praktik terbaik dari model, meningkatkan kesadaran akan taktik intelijen, memahami dan mengeksplorasi teknis analitis intelijen Pemasyarakatan, serta membuat laporan intelijen,” lanjutnya. Pelatihan ini rencananya akan berlangsung hingga Jumat (27/3) mendatang dengan jumlah peserta sebanyak 20 petugas Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Maluku, dll. Dengan menggandeng  International Criminal Investigative Training Assistance Program atau ICITAP yang merupakan mitra kerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, para peserta akan dibekali materi berupa pengenalan intelijen Pemasyarakatan, operasi intelijen, kesadaran terhadap ancaman, teknis dan perangkat analitis, serta laporan dan informasi intelijen.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0