Dirjen PAS Resmikan Pendidikan Teologi di Lapas Pemuda Tangerang
Tangerang, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang kini bisa mengenyam pendidikan teologi tingkat D1 dan D3 usai diresmikannya sekolah tersebut oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K. Dusak, pada Safari Ramadhan, Senin (27/6). Itu merupakan program beasiswa gratis yang diberikan oleh Althea Ministry Sekolah Tinggi Teologi Baptis Grogol sehingga setelah lulus WBP dapat langsung melanjutkan pendidikan tingkat S1 di lembaga tersebut. “Semua lapas memang menjadi sorotan media. Namun berita lapas tidak hanya buruk, ada juga yang baik karena WBP adalah saudara kita yang butuh dibina,†ujar Dusak. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten itu, sejumlah mitra kerja mendapat kenang-kenangan atas partisipasinya dalam program pembinaan di Lapas Pemuda Tangerang. Mereka adalah Ustad Syamsudin Noor dari Yayasan Darul Ibtida atas perannya d
Tangerang, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Tangerang kini bisa mengenyam pendidikan teologi tingkat D1 dan D3 usai diresmikannya sekolah tersebut oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K. Dusak, pada Safari Ramadhan, Senin (27/6).
Itu merupakan program beasiswa gratis yang diberikan oleh Althea Ministry Sekolah Tinggi Teologi Baptis Grogol sehingga setelah lulus WBP dapat langsung melanjutkan pendidikan tingkat S1 di lembaga tersebut. “Semua lapas memang menjadi sorotan media. Namun berita lapas tidak hanya buruk, ada juga yang baik karena WBP adalah saudara kita yang butuh dibina,†ujar Dusak.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten itu, sejumlah mitra kerja mendapat kenang-kenangan atas partisipasinya dalam program pembinaan di Lapas Pemuda Tangerang. Mereka adalah Ustad Syamsudin Noor dari Yayasan Darul Ibtida atas perannya dalam pembinaan pendidikan dan praktek dakwah rohani Islam, Andri Budiman dan Erwin Nuh atas perannya dalam pembinaan teologi, Cory Tulalessy atas perannya dalam pembinaan rohani bidang kursus pimpinan pujian, serta Ustad Mulyadi atas perannya dalam Tahfidz Al Quran.
Tak hanya itu, acara juga dirangkaikan dengan pemberian dana santunan kepada 30 anak yatim piatu dari Yayasan Nurul Jadid Cipondoh. “Ajang seperti ini adalah sarana silaturahmi. Terima kasih kepada semua partner kerja. Semoga dapat terus berlanjut,†lanjut Dusak.
[caption id="attachment_38451" align="alignleft" width="300"]
penyerahan kenang-kenangan kepada mitra kerja dan santunan anak yatim[/caption]
Terkait isi lapas yang semakin penuh, Dusak menyebut lapas menerima tambahan 1.300 WBP per bulannya atau 15 ribu per tahun. Dengan mayoritas WBP narkoba, maka penanganan narkoba juga harus ditingkatkan.
“Pemasyarakatan mau tidak mau harus menerima limpahan WBP. Bila perlu buat tenda. Untuk bantuan pengamanan, tidak ada salahnya lapas meminta bantuan instansi lain,†tegasnya.
Ia pun mengapresiasi kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional atas program rehabilitasi WBP narkoba yang telah menyentuh angka lima ribu residen. “Kami tidak ada anggaran rehabilitasi. Jadi, penanganan narkoba di lapas jangan hanya dibebankan kepada Pemasyarakatan karena kami butuh bantuan pihak lain,†pinta Dusak.
Dalam acara tersebut, hadir Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Banten, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM, Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Banten, serta tamu undangan dari Pemerintah Daerah Banten, Pemerintah Kota Tangerang, dll.
“Kami sangat senang bisa berbuka puasa bersama mitra kerja dan anak yatim. Terima kasih pula atas kehadiran seluruh tamu undangan,†seru Kakanwil Kemenkumham Banten, Ajub Suratman.
penyerahan kenang-kenangan kepada mitra kerja dan santunan anak yatim[/caption]
Terkait isi lapas yang semakin penuh, Dusak menyebut lapas menerima tambahan 1.300 WBP per bulannya atau 15 ribu per tahun. Dengan mayoritas WBP narkoba, maka penanganan narkoba juga harus ditingkatkan.
“Pemasyarakatan mau tidak mau harus menerima limpahan WBP. Bila perlu buat tenda. Untuk bantuan pengamanan, tidak ada salahnya lapas meminta bantuan instansi lain,†tegasnya.
Ia pun mengapresiasi kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional atas program rehabilitasi WBP narkoba yang telah menyentuh angka lima ribu residen. “Kami tidak ada anggaran rehabilitasi. Jadi, penanganan narkoba di lapas jangan hanya dibebankan kepada Pemasyarakatan karena kami butuh bantuan pihak lain,†pinta Dusak.
Dalam acara tersebut, hadir Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Banten, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM, Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Banten, serta tamu undangan dari Pemerintah Daerah Banten, Pemerintah Kota Tangerang, dll.
“Kami sangat senang bisa berbuka puasa bersama mitra kerja dan anak yatim. Terima kasih pula atas kehadiran seluruh tamu undangan,†seru Kakanwil Kemenkumham Banten, Ajub Suratman.
What's Your Reaction?
