FISIP Universitas Budi Luhur Pengabdian di Lapas Anak Tangerang

TANGERANG - Dalam rangka melakukan pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Budi Luhur mengadakan kegiatan penyuluhan sehari di Lapas Anak Pria Kelas IIA Tangerang. Lapas ini merupakan tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didik laki-laki yang berusia 7-19 tahun. Pada kegiatan ini FISIP melakukan sosialisasi mengenai implemantasi nilai-nilai demokrasi dan kebudiluhuran dalam keseharian yang bertemakan “Pengenalan Nilai-nilai Demokrasi dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa Cerdas Berbudi Luhur”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemaparan interaktif oleh ibu Dekan FISIP Denik Iswarani Witarti Ph.D mengenai dasar-dasar demokrasi. Pertama-tama ibu Denik menunjuk tiga orang perwakilan dari anak-anak lapas, mereka akan menjadi perwakilan untuk menjadi presiden dari role play yang akan dilakukan sebagai penutup acara. Perwakilan ini dibina oleh tiga kakak pembina yang terdiri dari mahasiswa FISIP UBL untuk menentuk

FISIP Universitas Budi Luhur Pengabdian di Lapas Anak Tangerang
TANGERANG - Dalam rangka melakukan pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Budi Luhur mengadakan kegiatan penyuluhan sehari di Lapas Anak Pria Kelas IIA Tangerang. Lapas ini merupakan tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didik laki-laki yang berusia 7-19 tahun. Pada kegiatan ini FISIP melakukan sosialisasi mengenai implemantasi nilai-nilai demokrasi dan kebudiluhuran dalam keseharian yang bertemakan “Pengenalan Nilai-nilai Demokrasi dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa Cerdas Berbudi Luhur”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemaparan interaktif oleh ibu Dekan FISIP Denik Iswarani Witarti Ph.D mengenai dasar-dasar demokrasi. Pertama-tama ibu Denik menunjuk tiga orang perwakilan dari anak-anak lapas, mereka akan menjadi perwakilan untuk menjadi presiden dari role play yang akan dilakukan sebagai penutup acara. Perwakilan ini dibina oleh tiga kakak pembina yang terdiri dari mahasiswa FISIP UBL untuk menentukan visi dan misi partainya masing-masing. Ibu Denik kemuian melanjutkan pemaparnnya bahwa dalam konsep demokrasi terdapat nilai-nilai yang harus dipahami oleh anak-anak penghuni lapas, antara lain perdamaian dan kebebasan yang bertanggung jawab, yaitu kebebasan berpendapat, kebebasan media, dan kebebasan beragama. “Negara demokrasi harus mengandung kebebasan, namun kebebasan yang bertanggung jawab dan berlangsung damai, misalnya, apakah ada diantara kalian yang dipaksa untuk menganut suatu agama? Tentu tidak bukan? Jadi kalian sudah mendapat kebebasan dalam pilihan beragama” Denik menjelaskan mengenai mekanisme pelaksanaan pemilu yang menjadi perwujudan dari prinsip-prinsip demokrasi yang disertai dengan tanya jawab dan pembagian hadiah. Mekanisme pelaksanaan pemilu ini yang nantinya akan dibuat simulasinya oleh anak-anak penghuni lapas. Acara selanjutnya dilanjutkan dengan simulasi pemilu yang dilakukan oleh anak-anak lapas. Para perwakilan yang sebelumnya dipilih kemudian memaparkan visi dan misinya dengan bersemangat. Kemudian mereka diminta untuk mencoblos salah satu partai yang dipilih. Partai-partai ini dinamakan sesuai dengan beberapa nilai kebudiluhuran. Pada awal kegiatan para anak binaan lapas terlihat pasif dan malu, namun seiring dengan dilakukannya role pay dan pendekatan persuasif oleh para tim pelaksana, perlahan-lahan anak binaan mulai terbuka dan percaya diri. Selanjutnya dalam rangka mensukseskan MDGs, tim dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur Jeanie Annissa , Elistania, Tulus Yuniasih mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Kali ini berdasarkan surat permohonan Ketua Rukun Tetangga 06/09 di Kelurahan Pengasinan, Sawangan, Depok, Jawa Barat maka PKM diselenggarakan dalam bentuk sosialisasi penurunan angka kematian pada anak berdasarkan agenda Millenium Development Goals, yaitu pada poin ke-4. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para ibu dan anak-anak terkait kebutuhan informasi atas perkembangan, permasalahan masalah kesehatan anak terutama yang berusia di bawah 5 tahun, beserta penyelesaiannya. Jeannie menjelaskan “Kemiskinan masih menjadi sebuah momok yang membayangi jutaan manusia di muka bumi. Para pemimpin dunia dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2000 kemudiannya menyepakati agenda pembangunan terkait 8 (delapan) sasaran khusus yang ingin dicapai pada tahun 2015. Kedelapan agenda tersebut mencakup penghapusan kemiskinan, peningkatan mutu pendidikan, kesetaraan gender, peningkatan kesehatan ibu, penurunan angka kematian anak, keseimbangan lingkungan hidup, pengurangan penyebaran epidemik virus HIV/AIDS dan malaria, serta kemitraan global”. Sosialisasi ini kemudian dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2015 di Posyandu Anggrek 04 oleh tim dari pihak fakultas yang diketuai oleh ibu Jeanie Annissa. Kegiatan ini dihadiri oleh para ibu dan anak anggota posyandu. Setelah dibuka oleh ibu Rosmini selaku Ketua Posyandu Anggrek 04, tim PKM menyampaikan materi sosialisasi yang terbagi ke dalam tiga bagian. Materi pada sesi pertama terkait MDGs secara umum diberikan oleh Elistania. Materi umum terkait MDGs ini penting untuk disampaikan mengingat pencapaian target pembangunan yang memerlukan upaya yang komprehensif mencakup berbagai aspek. Kemudian, Jeanie Annissa memberikan materi utama terkait MDGs Poin ke-4 serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut pada sesi kedua. Pada sesi ketiga, Tulus Yuniasih melanjutkan sosialisasi dengan memberikan penjelasan mengenai komitmen dan upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Poin ke-4. Sosialisasi materi ketiga ini penting agar masyarakat dapat memahami dan membantu mensukseskan program-program pemerintah serta dalam rangka meningkatkan motivasi untuk membangun kesejahteraan bersama. Kegiatan PKM kemudian dilanjutkan dengan permainan dan kuis interaktif yang diikuti secara aktif oleh para ibu dan anak-anak dalam rangka memantapkan pemahaman para peserta kegiatan mengenai upaya penurunan tingkat kematian anak.   sumber: tribunnews.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0