Gandeng Dinkes, Lapas Narkotika Lubuk Linggau Lakukan Screening TB

 Lubuk Linggau, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Laaps) Narkotika Kelas IIA Lubuk Linggau bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas melaksanakan screening Tuberculosis (TB) bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna pencegahan dan pengobatan TB. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 10 s/d 12 April 2018. “Kolaborasi dengan dinkes merupakan keharusan agar mampu menanggulangi penyakit TB secara efektif dan efisien karena peningkatan epidemi TB di seluruh dunia berakibat meningkatnya jumlah penderita TB bagi WBP. Ini merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian TB di lapas,” ungkap Kepala Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Suyatna. Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Triana Agustin, mengakui masih banyak WBP yang belum mengetahui cara penularan pencegahan TB di tempat tempat umum. “Kami akan sering mengad

Gandeng Dinkes, Lapas Narkotika Lubuk Linggau Lakukan Screening TB
 Lubuk Linggau, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Laaps) Narkotika Kelas IIA Lubuk Linggau bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas melaksanakan screening Tuberculosis (TB) bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna pencegahan dan pengobatan TB. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 10 s/d 12 April 2018. “Kolaborasi dengan dinkes merupakan keharusan agar mampu menanggulangi penyakit TB secara efektif dan efisien karena peningkatan epidemi TB di seluruh dunia berakibat meningkatnya jumlah penderita TB bagi WBP. Ini merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian TB di lapas,” ungkap Kepala Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Suyatna. Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Triana Agustin, mengakui masih banyak WBP yang belum mengetahui cara penularan pencegahan TB di tempat tempat umum. “Kami akan sering mengadakan screening terhadap WBP dan menyiapkan kader-kader kesehatan agar dapat mengawasi dan mengetahui adakah WBP yang menjadi suspect TB serta dapat segera ditindak lanjuti,” janji Triana. [caption id="attachment_59602" align="aligncenter" width="300"] screening TB[/caption] Hal senada disampaikan Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Narkotika Lubuk Linggau,, Surya Gunawan. “Strategi yang kam gunakan untuk memberantas penyakit TB di sini adalah temukan, obati, dan cegah penularannya,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Screening TB dari Dinkes Kabupaten Musi Rawas, Dr. Reni Sartika, mengatakan pihaknya antusias ketiga pihak lapas meminta untuk bekerja sama dalam screening TB karena program ini tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai program prioritas. “TB masuk dalam penilaian akreditasi puskesmas dan rumah sakit. Pencapaian SPM adalah tanggung jawab kita bersama dari mulai kepala daerah, tenaga medis, dan masyarakat,” tegasnya. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-2 terbanyak pengidap TB di dunia setelah India. Hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes tahun 2015 menunjukkan hanya 32% kasus TB yang ternotifikasi, yaitu sekitar 1.000.000 penderita TB baru dan 1.600.000 penderita TB yang diobati per tahun di Indonesia. Dari studi yang kemudian dituangkan ke dalam indikator, diperkirakan ada 336 kasus TB dalam 100.000 penduduk. Adapun ciri-ciri terduga TB dapat diketahui bila batuk lebih dari dua minggu, keringat dingin pada malam hari, tidak nafsu makan, berat badan turun, atau ada darah dalam dahak. Penularan TB terjadi bila seorang menghirup udara yang mengandung percik renik dahak yang infeksius saat penderita TB batuk, bersin, atau bicara keras dengan adanya basil tahan asam positif (BTA+) di dalamnya. Sekali penderita TB batuk dapat mengeluarkan sekitar 3.000 percikan.       Kontributor: Teguh

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0