Jakarta, INFO_PAS - Upaya mewujudkan revitalisasi Pemasyarakatan bukanlah wacana belaka. Langkah konkrit Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) demi tercapainya hal tersebut terus dilakukan.
Tak tanggung-tanggung Ditjenpas gandeng lima mitra kerja baik pemerintah maupun non pemerintah.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII), Pustaka Bergerak Indonesia (PBI), Search for Common Ground (SFCG) dan Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia (PKNI) resmi tanda tangani kerjasama. Acara berlangsung di Graha Bhakti Pemasyarakatan, Kamis (9/8).
Dalam sambutannya, Dirjen PEN, Arlinda, menuturkan kerjasama tersebut dimaksudkan untuk menyinergikan program Kemendag dan Kemenkumham dalam mengembangkan produk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi produk yang berorientasi ekspor.
"Kami harap hasil kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas desain produk WBP sehingga lebih eye-catching. Produk yang dihasilkan menjadi semakin menarik dan makin dapat diterima di pasar global", tutur Arlinda.
Senada dengan Arlinda, Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, mengungkapkan program pembinaan kemandirian dalam lapas telah berhasil. Namun upaya terus dilakukan demi tingkatkan kualitas produk-produk hasil karya (WBP).
"Setiap WBP memiliki hak yang sama. Saya berharap dengan adanya kerja sama ini akan meningkatkan pemenuhan hak-hak bagi mereka", tutup utami.