Hijau di Balik Tembok: Cerita Tanaman Hidroponik Lapas Cilacap

Cilacap, INFO_PAS - Di balik pagar tinggi dan jeruji besi yang identik dengan suasana kaku, ternyata ada pemandangan berbeda di salah satu sudut Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap, Minggu (28/9). Deretan sayuran hijau segar tumbuh rapi diwarnai tembok putih nan kokoh Lapas Cilacap. Inilah kebun hidroponik hasil pembinaan kemandirian karya Warga Binaan.
Setiap hari, beberapa Warga Binaan tampak sibuk merawat tanaman. Ada yang mengecek kadar nutrisi, ada yang membersihkan instalasi, ada pula yang memetik hasil panen untuk dibawa ke dapur Lapas. Bagi mereka, kegiatan ini lebih dari sekadar bercocok tanam—hidroponik adalah harapan baru.
Kepala Lapas Cilacap, Efendi Johan, menjelaskan program hidroponik merupakan bagian dari pembinaan kemandirian. Tujuannya agar para Warga Binaan memiliki bekal keterampilan praktis sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan.
“Kami ingin membekali Warga Binaan dengan ilmu ermanfaat sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka bisa hidup mandiri dan produktif,” terang Efendi.
Berbagai sayuran ditanam, mulai dari selada, kangkung, hingga pakcoy. Metode hidroponik dipilih karena lebih ramah lingkungan, hemat lahan, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Selain untuk konsumsi sehari-hari di dapur Lapas, sebagian hasil panen juga dipasarkan melalui koperasi dan kantin Lapas, bahkan dibagikan kepada masyarakat dalam kegiatan bakti sosial," tambah Efendi.
Hidroponik di Lapas bukan hanya menciptakan warna baru dan ruang hijau di balik tembok, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat baru bagi para Warga Binaan untuk menatap masa depan. Diharapkan mereka merasakan manfaat langsung dari hasil pembinaan dan usaha kemandirian mereka sendiri. (IR)
Kontributor: Lapas Cilacap
What's Your Reaction?






