I Wayan K. Dusak : Kalau SDM Diperkuat, Tidak Perlu Ada Buaya Atau Piranha

Wacana Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso mendirikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus Bandar narkoba yang dikelilingi buaya menyita perhatian Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan K Dusak. Bagi Dusak persoalan penguatan SDM petugas dan pembinaan narapidana menjadi focus perhatiannya. Pemasyarakatan memiliki tanggung jawab yang besar dengan mengurus hajat hidup sebanyak lebih dari 174 ribu narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia. Demikian pula, orang nomor satu di Pemasyarakatan ini juga harus memikirkan kualitas tehnis sekitar 31 ribu petugas yang tersebar di 613 unit pelaksanan teknis pemasyarakatan dari Sabang sampai Merauke. “Segala bentuk keterbatasan sarana prasarana serta jumlah petugas yang tidak sepadan dengan beban tugas bukan merupakan hal mudah. Namun saya optimis dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan pembinaan narapidana serta mampu meningkatkan kualitas petugasnya,”tutur Dusak k

I Wayan K. Dusak : Kalau SDM Diperkuat, Tidak Perlu Ada Buaya Atau Piranha
Wacana Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso mendirikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus Bandar narkoba yang dikelilingi buaya menyita perhatian Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan K Dusak. Bagi Dusak persoalan penguatan SDM petugas dan pembinaan narapidana menjadi focus perhatiannya. Pemasyarakatan memiliki tanggung jawab yang besar dengan mengurus hajat hidup sebanyak lebih dari 174 ribu narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia. Demikian pula, orang nomor satu di Pemasyarakatan ini juga harus memikirkan kualitas tehnis sekitar 31 ribu petugas yang tersebar di 613 unit pelaksanan teknis pemasyarakatan dari Sabang sampai Merauke. “Segala bentuk keterbatasan sarana prasarana serta jumlah petugas yang tidak sepadan dengan beban tugas bukan merupakan hal mudah. Namun saya optimis dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan pembinaan narapidana serta mampu meningkatkan kualitas petugasnya,”tutur Dusak kepada Rakyat Merdeka Kamis (18/11). Anda tertarik dengan usul Lapas bandar narkoba dikeliligi buaya? Wacana Pak Buwas sedang kami kaji. Sebenarnya kami pernah merencanakan hal serupa, yaitu ketika pembangunan Lapas Pasir Putih di Nusakambangan sekitar tahun 2004. Lapas tersebut di kelilingi sungai atau parit. Nah, bila satu buaya saja butuh 15 ayam dalam satu hari, lalu berapa biaya yang harus di keluarkan? Yang kita khawatirkan bukan mereka akan melarikan diri, namun jaringan mereka yang harus diputus. Berbagai upaya telah kami lakukan yaitu ruang kunjungan ada pembatasnya (kaca), selain itu kami juga kerjasama dengan Kominfo untuk melakukan pembatasan jaringan seluler walaupun dilapas narkotika rata-rata sudah dipasang jammer atau alat pengacak sinyal. Namun demikian kami tidak mempunyai alat deteksi narkoba sebagaimana yang ada di bandara sehingga itu juga merupakan kelemahan. Apakah buaya-buaya itu mendesak dihadirkan? Wacana menggunakan buaya ataupun piranha yang mengelilingi Lapas Khusus Bandar Narkoba bisa dipertimbangkan. Namun yang lebih penting adalah bagaimana petugas kami ini dibekali dengan integritas dan bekal keagamaan yang kuat sehingga mereka resisten terhadap upaya para Bandar narkoba untuk melakukan penyuapan yaitu melalui pendidikan dan latihan. Selain itu kami juga terapkan pelayanan berbasis IT untuk mengurangi jumlah tatap muka petugas dengan warga binaan dan memperbanyak CCTV. Kami juga tidak segan apabila ada petugas yang melakukan pelanggaran apalagi malah menjadi bagian dari jaringan Bandar tersebut. Tercatat selama tahun 2015 ini ada lebih dari 300 petugas yang diberikan sanksi baik ringan, sedang, maupun berat namun untuk kasus narkoba jumlahnya 48 petugas dan saya yakinkan mereka yang terkait kasus narkoba akan diberhentikan sebagai PNS. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah dalam memperlakukan narapidana? Dalam Sistem Pemasyarakatan, dikenal dua kegiatan pembinaan, yaitu kepribadian dan kemandirian yang bertujuan membentuk narapidana agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak pidana, dapat berperan dalam pembangunan, dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Konkretnya apa pembinaan kemandirian di dalam lapas itu? Kegiatan bengkel kerja yang di dalam maupun di luar lapas meliputi bengkel kerja industry (Percetakan, Pertenunan/Pencelupan, Pertukangan kayu), bengkel kerja prakarya (Kerajinan tangan, Pertukangan kayu, Pertukangan besi, Pembuatan sabun, tempe, tahu, Pembuatan barang keramik : pot bunga dan Pembuatan bahan bangunan: batako, batumerah), bengkel kerja pertanian (Kegiatan di sawah, Kegiatan di ladang, Kegiatan di perkebunan, Kegiatan di tambak/empang), bengkel kerja peternakan (sapi, kerbau, domba), serta bengkel kerja jasa (Tukang cukur, Reparasi alat-alat elektronik, Bengkel sepeda motor, mobil dan sebagainya). Bagaimana mengelola potensi 174 ribu narapidana dan tahanan ? Kami mempunyai gagasan membangun perusahaan lapas yang modern dan profit oriented . Gagasan ini muncul pada tahun 2012, melalui program bengkel kerja bangkit dan berkembang menjadi bengkel kerja produktif pada tahun 2014. Banyak Lapas sudah mengekspor hasil kerja narapidana. Benarkah? Lapas Cipinang memproduksi Celana Boxer dan telah di ekspor ke Nigeria. Lapas Narkotika Cirebon, Lapas Banceuy dan Lapas Subang memproduksi Meja dan Kursi Rotan Sintetis di ekspor ke Belanda dan Swedia. Lapas Cirebon memproduksi Bola Sepak di ekspor ke Brazil. Lapas Surabaya menghasilkan Furniture Kayu dan telah di ekspor ke Eropa. Lapas Yogyakarta memproduksi Panel Bambu di ekspor ke Australia. Lapas Pontianak membuat Karpet Kayu di ekspor ke Malaysia.Lapas Ambarawa memproduksi Sarung Softball dan Sepatu Merek ARA di ekspor ke Amerika. untuk pasar local, banyak Lapas sudah berkontribusi menghasilkan beberapa produk. Seperti meubelair, batu alam, batu merah, paving block, jasa laundry. Ini semua masih bisa dikembangkan. *TIM Sumber : Koran Rakyat Merdeka. Edisi Rabu (25/11/2015) .

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0