Ini Aktivitas WBP di Awal Ramadan 1443 Hijriah

Ini Aktivitas WBP di Awal Ramadan 1443 Hijriah

Ambon, INFO_PAS – Ramadan 1443 Hijriah telah tiba. Bulan yang sangat dinantikan seluruh umat Muslim di penjuru dunia karena mengandung keberkahan di setiap ibadah yang kita lakukan. Maka, sejumlah ibadah dtingkatkan demi meraih rida-Nya karena belum tentu tahun depan bisa kembali bersua Ramadan.

Dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ambon, Masjid Annur dipenuhi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas yang menjalankan Tarawih berjamaah, Minggu (3/4). WBP difasilitasi dengan diberikan jam khusus pada malam hari agar bisa melaksanakan Tarawih berjamaah sebagai salah satu bentuk pelayanan yang diberikan Lapas untuk melaksanakan ibadah selama Ramadan.

Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Ambon, Ellen M. Risakotta, mengatakan seluruh WBP selalu diberi kebebasan dan difasilitasi untuk melaksanakan ibadah. “WBP Muslim kami berikan waktu untuk melaksanakan Tarawih berjamaah. Begitu pula dengan malam-malam berikutnya selama Ramadan," ucapnya.

Dalam melaksanakan Tarawih, Ellen menambahkan seluruh WBP tetap dalam pengawasan petugas. "Tarawih dilaksanakan malam hari. Petugas pengamanan kami tekankan untuk lebih ekstra dalam menjaga dan mengawasi area-area Lapas agar situasi tetap aman dan kondusif," tegasnya.

Salah satu WBP, SL, bersyukur masih bisa bertemu Ramadan meskipun menjalaninya di Lapas. "Meskipun di Lapas, tapi suasana Ramadan masih terasa. Lapas Perempuan Ambon memberi kami kebebasan untuk beribadah, tetapi tidak melanggar aturan. Kami juga di sini ketika bulan puasa diminta memakai pakaian tertutup, seperti menggunakan hijab," urainya.

Dari Lapas Kelas IIA Banyuasin, digelar kajian Islam, Senin (4/4). Kajian kali ini membahas keutamaan Ramadan dan ibadah-ibadah yang utama dilakukan demi mengumpulkan pahala dan amal saleh di bulan suci ini.

Kalapas Banyuasin, Ronaldo Devinci Talesa, mengatakan kajian ini akan digelar rutin selama Ramadan setiap menjelang Zuhur. Dengan keterbatasan jumlah WBP yang dapat mengikuti kajian, speaker dari masjid sudah disambungkan ke masing-masing kamar blok hunian agar WBP lain yang tidak ikut kajian juga dapat mendengar dari kamarnya.

“Dengan adanya kajian ini diharapkan menambah dan meningkatkan keimanan WBP. Untuk itu, kami memfasilitasi sarana dan prasarana untuk kegiatan selama Ramadan,” jelas Ronaldo.

Salah satu WBP yang tergabung dalam Pesantren Nurul Hidayah Lapas Banyuasin, Berry, antusias mengikuti kajian tersebut. “Kajian ini mengisi waktu luang kami dengan kegiatan bermanfaat,” tuturnya.

Dari Lapas Kelas I Semarang, 100 WBP ikuti pesantren kilat Ramadan yang dibuka oleh Kalapas, Tri Saptono Sambudji, Senin (4/4) di Masjid At Taubah Lapas Semarang. Ia menjelaskan pesantren ini bertujuan meningkatkan kualitas pembinaan bagi WBP Muslim serta memperkuat iman dan taqwa sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat.

“Berbagai program pembinaan kerohanian telah dirancang agar WBP fokus melaksanakan ibadah Ramadan, seperti Salat Dhuha, bimbingan rohani Islam, salat wajib berjamah, kajian tafsir, kajian tematik, buka puasa bersama, Tarawih, serta Tadarus Al-Qur'an bersama petugas dan WBP terpilih yang memiliki basic agama. Saya berharap giat ini menjadi bekal selama WBP menjalani pidana di Lapas maupun saat bebas nanti,” harap Tri.

Radinal, salah satu WBP kasus pembunuhan, merasa bangga bisa ikut pesantren Ramadan. “Di sini saya dapat belajar untuk lebih memperdalam ilmu agama dan memperbanyak ibadah,” ujarnya.

Rencananya, pesantren kilat Ramadan Lapas Semarang akan berlangsung hingga dua pekan ke depan. Para WBP juga diberikan alat tulis dan perlengkapan salat untuk menunjang kelancaran kegiatan tersebut. (IR)

 

Kontributor: LPP Ambon, Lapas Banyuasin, Lapas Semarang

 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0