Kanwil Ditjenpas Maluku Kolaborasi dengan Dinkes Perkuat Upaya Pengendalian TBC-HIV
Ambon, INFO_PAS - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku terus berupaya mengendalikan penyakit menular seperti TBC-HIV dengan berpartisipasi aktif dalam pertemuan monitoring evaluasi PPM dan Intervensi TB-HIV yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Selasa (28/10). Kegiatan yang berlangsung di BPMP Ambon, Kelurahan Tihu, Kota Ambon ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Maluku, Fifi Firda.
Pada kesempatan tersebut, Fifi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan Klinik dan Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD) yang memiliki akses langsung ke masyarakat rentan TBC.
“Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat keterlibatan seluruh penyedia layanan kesehatan dalam pengendalian TBC-HIV, sekaligus mengoptimalkan peran instansi Pemasyarakatan,” ujar Fifi.
Forum ini diikuti oleh sekitar 40 peserta secara langsung dari berbagai instansi dan 30 peserta secara virtual. Kanwil Ditjenpas Maluku menilai pertemuan ini penting untuk memperkuat koordinasi program penanggulangan TBC, salah satu prioritas kesehatan yang membutuhkan penanganan komprehensif mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga Pemasyarakatan.
Fifi menjelaskan, strategi pengendalian TBC meliputi penguatan komitmen, akses layanan, promosi dan pencegahan, pengobatan, pengendalian infeksi, serta pemanfaatan hasil riset dan teknologi. "Hal ini juga relevan bagi Lapas dan Rutan yang kami bina, karena potensi penularan TBC dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan yang optimal," tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Provinsi Maluku, dr. Samsila Mona Rumata, M.Kes, menilai forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi program penanggulangan TBC, salah satu program prioritas bidang kesehatan yang memerlukan penanganan komprehensif oleh berbagai pihak, mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga instansi lintas sektor lainnya.
“Strategi pengendalian TBC di Indonesia meliputi penguatan komitmen, akses layanan, optimalisasi promosi dan pencegahan, pengobatan dan pengendalian infeksi, hingga pemanfaatan hasil riset dan teknologi. Hal ini juga bermanfaat bagi Kanwil Ditjenpas Maluku, karena Lapas dan Rutan yang kami bina memiliki potensi penularan TBC jika pencegahan tidak dilakukan secara optimal,” tambah dr. Samsila.
Langkah ini menegaskan komitmen Kanwil Ditjenpas Maluku dalam mendukung pelayanan kesehatan yang prima bagi Warga Binaan maupun petugas Pemasyarakatan, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya pengendalian penyakit menular di provinsi Maluku. (afn)
Kontributor: Kanwil Ditjenpas Maluku
What's Your Reaction?


