Kepala Lapas Bontang Tegaskan Netral dan Tak Akan Mengarahkan Dukungan

Bontang - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bontang Tony Martono memastikan jika pada Pilkada nanti, dirinya akan bersikap netral dan tidak akan ada intruksi untuk mengarahkan dukungan ke calon tertentu kepada para narapidana. "Saya pastikan semua berjalan sesuai aturan dan marwah demokrasi. Tidak perintah atau pun intervensi dari saya kepada para napi untuk mendukung calon tertentu. Semua napi akan memilih sesuai hati nuraninya," tegasnya. Tony pun mengaku, saat ini dirinya terus pro aktif untuk mendata para napi agar bisa menggunakan hak suaranya pada Pilkada nanti. Kata dia, saat ini ada 185 warga binaan Lapas Kelas III Bontang yang dipastikan bakal menyalurkan hak suara mereka dalam Pilkada Bontang yang berlangsung tanggal 9 Desember 2015 mendatang. “Kami sudah mendata para api asal Bontang, total mereka 185 orang. Datanya sudah kami berikan ke KPU. Dan akan terus diperbaharui setiap bulanya, jadi napi yang bebas atau baru masuk tetap bisa mencoblos,” kata Tony. Dia menyebutkan, dari 335 total Napi yang mendekam di Lapas Kelas III Bontang. Hampir setengah dihuni oleh napi asal Bontang. Pihaknya, mengaku tetap memberikan hak para tahanan sebagai warga negara untuk menentukan pilihan mereka masing-masing pada Pilkada nanti. Tony mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak KPU tentang mekanisme pemungutan suara Pilkada Desember nanti. Ia mengaku sudah menyiapkan segala kelengkapan yang diperlukan oleh KPU guna Pemilu berjalan tertib, adil, dan langsung. “Nantinya, keamanan akan berkoordinasi dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dia menjamin, Pemilu yang digelar di Lapas akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” katanya. Dijelaskan, selama proses pemungutan suara, pihak Lembaga Pemasyarakat juga melakukan pengamanan dan pengawasan ketat agar proses demokrasi berjalan lancar dan kondusif. Petugas keamanan penjara atau petugas akan dilibatkan sejumlah 20 petugas yang berjaga mengawal proses pencoblosan hingga perhitungan suara nantinya. “Kami akan turunkan 20 petugas untuk menjaga saat pemilihan suara hingga perhitungan suara,” ujarnya. Ditemui terpisah, Komisioner KPU Saparuddin mengatakan dari total TPS semula 273 dengan penambahan di Lapas menjadi 274 TPS. Tapi saat ini, pihaknya belum memutuskan metode perekrutan petugas KPPS nantinya berasal dari Petugas atau melibatkan warga di kelurahan tersebut. Karena dalam PKPU tidak mengatur mekanisme pemilihan dalam Lapas. “Kami belum memutuskan untuk menangkat petugas KPPS dari pihak lapas atau dari warga yang direkrut di kelurahan situ,” katanya. Dia menambahkan, telah mengimbau kepada masing-masing tim pemenangan kandidat untuk melakukan sosialisasi dan kampanye di Lapas kelas III Bontang. Sehingga para tahanan Lapas dapat memilih calon Walikota dan Wawali sesuai nurani mereka. “KPU juga sudah memberikan informasi kepada tim pemenangan tiap calon untuk kampanye di Lapas,” pungkasnya.(ikhwal) Sumber : klikbontang.com