Lapas Leok Gelar Skrining dan Pemeriksaan Chest X-Ray bagi 162 Warga Binaan
Buol, INFO_PAS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Leok laksanakan skrining gejala Tuberculosis (TBC), pemeriksaan Chest X-Ray, dan inisiasi Terapi Pencegahan TBC bagi 162 Warga Binaan, Senin (1/12). Kegiatan ini merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit menular di Lapas Leok.
Skrining dan pemeriksaan dilakukan melalui kerja sama antara Lapas Leok bersama Tim Vendor X-Ray PT Cito Putra Utama, Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, dan Puskesmas Biau. Kegiatan dimulai dengan proses registrasi dan pendataan peserta, dilanjutkan pemeriksaan gejala oleh tenaga kesehatan, pemeriksaan Chest X-Ray, konsultasi medis, hingga inisiasi terapi pencegahan TBC bagi Warga Binaan yang memenuhi kriteria.
Kepala Lapas Leok, Achmad Adrian, menyampaikan terima kasih terhadap seluruh pihak yang terlibat seraya menegaskan pentingnya pencegahan TBC di lingkungan Pemasyarakatan yang memiliki risiko penularan lebih tinggi. “Upaya deteksi dini seperti ini merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan Warga Binaan dan mencegah penyebaran penyakit menular. Kami mengimbau seluruh Warga Binaan untuk mengikuti prosedur pemeriksaan dan pengobatan dengan baik,” pesannya.
Koordinator Lapangan dari PT Cito Putra Utama, Anton Novi Antoro, turut mengapresiasi sinergi yang terjalin. Ia menilai kegiatan berjalan tertib dan efektif berkat dukungan penuh dari jajaran Lapas Leok.
Sementara itum sejumlah Warga Binaan yang mengikuti kegiatan juga menyampaikan tanggapan positif mereka. “Saya merasa lebih tenang setelah ikut pemeriksaan. Setidaknya kami tahu kondisi paru-paru kami dan bisa cepat ditangani kalau ada masalah,” ungkap salah satu Warga Binaan seraya berharap kegiatan serupa terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan mereka selama menjalani masa pembinaan.
Kegiatan berlangsung dengan aman dan tertib, menandai komitmen Lapas Leok dalam memperkuat layanan kesehatan dan meningkatkan kualitas lingkungan Pemasyarakatan. Program ini sekaligus menjadi langkah berkelanjutan dalam memutus rantai penularan TBC melalui skrining rutin, edukasi kesehatan, dan koordinasi berkesinambungan dengan fasilitas kesehatan daerah. (IR)
Kontributor: Lapas Leok
What's Your Reaction?


