Lapas Narkotika Pamekasan Gelar Workshop Seni Lukis & Kriya bagi WBP

Lapas Narkotika Pamekasan Gelar Workshop Seni Lukis & Kriya bagi WBP

Pamekasan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan gelar workshop seni lukis dan kriya bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai Sabtu (27/8). Giat dua hari ini merupakan hasil kerja sama dengan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan.

Mengusung tema "Nasionalisme dan Budaya Nusantara untuk Warga Binaan", sebanyak 110 WBP Lapas Narkotika Pamekasan ikuti workshop seni lukis dan kriya dengan sangat antusias. Dimentori Lorong Art Pamekasan, kegiatan ini turut dihadiri tokoh/budayawan dari Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pamekasan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bidang SMK, Lesbumi Kabupaten Sumenep, Dewan Kesenian Jawa Timur, Sanggar Madu Sekar Pamekasan, serta jajaran Lapas Narkotika Pamekasan.

Kepala Lapas Narkotika Pamekasan, Yan Rusmanto, sangat senang melihat antusiasme WBP mengingat ini merupakan salah satu pembinaan yang diberikan kepada WBP “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini nantinya menjadi kesibukan positif bagi mereka selama menjalani masa pidana dan mendorong bakat-bakat melukis sehingga ketika mereka bebas sudah memiliki bekal keterampilan melukis yang dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan mereka," harapnya.

Yan juga mengungkapkan dengan kegiatan ini ia ingin mengubah kesan angker Lapas karena sejatinya Lapas juga melakukan pembinaan terhadap WBP secara humanis. “Kunci sukses pembinaan, selain petugas kami yang melayani, juga peran aktif masyarakat, salah satunya menghadirkan seniman yang tergabung dalam Lesbumi PCNU Kabupaten Pamekasan dalam memberikan pembinaan kemandirian melalui workshop seni lukis dan kriya. Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami kini lebih humanis dalam memberikan pelayanan kepada WBP maupun masyarakat,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Faulur Rosi selaku pemateri memperkenalkan tentang seni dan budaya yang akan terus dilakukan. Bukan hanya di Lapas Narkotika, tetapi akan terus memperluas jangkauan melalui media komunikasi sebagai alat dakwah seniman NU sehingga sepulangnya WBP dari Lapas tidak terjerumus barang haram lagi.

"Ini adalah bentuk nyata pengenalan potensi kesenian, baik tradisional atau modern bagi khalayak, tanpa terkecuali kepada para WBP," ucap Faulur.

Pria yang akrab disapa Eros Van Yasa itu menambahkan seniman NU dan komunitas seni lainnya, selain menggelar Ngaji Budaya dan workshop, juga menggelar pameran tunggal hasil sketsa wajah yang di lukis di lokasi bertema ‘Rupamu, Rupaku, Rupa-Rupanya’. “Saya berharap kegiatan ini mengenalkan kesenian melukis kepada para WBP sehingga memberikan manfaat positif selama menjalani pidana. Semoga juga mendorong bakat-bakat melukis para WBP sehingga ketika mereka bebas tidak kembali terjerumus," harapnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Narkotika Pamekasan
 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0