Lapas Rangkasbitung Jadi Objek Studi Banding Bapas Ciangir

Lapas Rangkasbitung Jadi Objek Studi Banding Bapas Ciangir

Rangkasbitung, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung menerima kunjungan studi lapangan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ciangir dalam pengembangan kompetensi Jabatan Fungsional Tertentu Pembimbing Kemasyarakatan (PK), Jumat (3/9). Jajaran Bapas Ciangir diterima langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto. WBP Lapas Rangkasbitung juga turut memeriahkan kegiatan dengan mendengungkan yel-yel semangat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Lapas Rangkasbitung.

Rombongan Bapas Ciangir berkesempatan melihat sarana dan prasarana yang ada di Lapas Rangkasbitung. Mulai dari layanan kunjungan, layanan Sistem Database Pemasyarakatan, Perpustakaan Destinasi Wisata Hukum (Pustadewikum), layanan self service untuk WBP, pengajian dan latihan marawis, ruang kegiatan kerja untuk pembuatan gitar, barber shop, menjahit, kerajinan tangan dari koran, perkebunan di area branggang, dapur sehat, dan area blok hunian WBP tak ada satupun yang luput dari sambangan.

Kepala Bapas (Kabapas) Ciangir, Mulyadi Gani, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat Lapas Rangkasbitung terhadap jajaranya. "Tidak seperti di Lapas biasanya, begitu di Lapas Rangkasbitung kami disambut hangat oleh petugas dan WBP dengan tampilan yel-yel WBK. Jadi, yang yel-yel bukan petugas tapi WBP. Artinya, saya melihat internalisasi pembangunan Zona Integritas di sini bukan teori, tapi sudah diresapi dan dipahami oleh seluruhnya, terutama WBP, dan ini jarang sekali diimplementasikan di tempat lain,” tutur Muyadi.

Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung juga menjadi objek studi banding tim Bapas Ciangir. Kalapas Rangkasbitung menerangkan berbagai sektor dikembangkan di SAE mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, dan pembuatan paving blok.

“Saat ini ada empat orang WBP yang mengikuti kegiatan Asimilasi dan tiga orang dari masyarakat yang ikut membantu dengan sistem bagi hasil dikarenakan kami menyadari sumber daya manusia dari WBP sering kurang karena adanya program Asimilasi di rumah,” jelas Kalapas.

Pihaknya menjelaskan Lapas Rangkasbitung sebenarnya mempunyai sektor kegiatan kerja yang bisa dikembangkan dan dijadikan produk unggulan di Lapas, namun untuk mewujudkan itu semua perlu pengelolaan dan sistem manajemen yang baik. “Utamanya dengan mengedepankan sistem manajemen bisnis dan menerapkan sistem ekonomi, namun tetap mengedepankan keamanan dan ketertiban Lapas,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kabapas Ciangir menyapa dengan ramah para WBP yang melaksanakan Asimilasi. Ia berharap saat WBP bebas Asimilasi agar tetap ikut bekerja. “Bagi para WBP karena sudah diberikan kepercayaan tolong saling menjaga ketertiban dan keamanan, jangan menimbulkan masalah, jangan sampai lahan Asimilasi bermasalah. Jaga kesehatan, apalagi di tengah masa pandemi COVID-19, dan selalu jaga kebersihan,” pungkas Mulyadi. (prv)

 

Kontributor: Rahmat Setiawan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0