Latih Skill, WBP Perempuan Lapas Namlea Belajar Pembuatan Roti

Latih Skill, WBP Perempuan Lapas Namlea Belajar Pembuatan Roti

Namlea, INFO_PAS – Kreativitas dan skill menarik diperlihatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengikuti program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea. Hal ini dibuktikan dengan kepiawaian WBP perempuan saat mengikuti pembinaan kemandirian pembuatan roti, Sabtu (16/7). 

Kegiatan yang berlangsung di blok hunian djava itu diawasi langsung oleh petugas pengamanan perempuan, Riany Tasiana, didampingi Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan, Mustafa La Abidin, dan Kasubsi Keamanan, Supardi Djaya. Walaupun menggunakan alat seadanya, WBP tetap bersemangat dan antusias mengikuti pembinaan kemandirian yang pertama kali digelar di Lapas Namlea itu. 

Salah satu WBP Perempuan, Nur, mengaku sempat mengalami kendala, tetapi atas bimbingan dan bantuan petugas, ia bisa terampil dalam pembuatan roti. “Roti adalah salah satu jenis makanan yang sudah tidak asing lagi. Bahan yang digunakan juga sama pada umumnya, seperti telur, terigu, mentega, dan bahan baku lainnya. Tapi, ternyata proses pembuatannya tidaklah mudah. Saya sempat mengalami kesulitan saat proses membuat adonannya. Atas bantuan petugas, saya bisa membuatnya walaupun hasilnya masih belum maksimal,” ujarnya. 

Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Lapas Namlea, Tersih Victor Noya, menjelaskan selain program pembinaan kemandirian seperti pertanian dan pembinaan kepribadian seperti kerohanian, Lapas Namlea juga mengembangkan kuliner seperti pembuatan roti.  “WBP perempuan kami latih keterampilan membuat roti, bahkan dapat dikembangkan untuk produksi kelak. Hal ini dilakukan agar ketika keluar nanti, mereka juga bisa bergelut dalam usaha dan bisnis kuliner,” jelasnya. 

Tersih juga mengapresiasi antusiasme WBP selama mengikuti pelatihan. Menurutnya, kegiatan pembinaan ini sangat membantu WBP untuk mengisi hari-hari dengan kegiatan positif. 

“Terima kasih atas kemauan keras WBP selama mengikuti seluruh program pembinaan yang diselenggarakan Lapas Namlea. Pembinaan yang kami lakukan memiliki satu tujuan utama, yakni agar WBP memperbaiki diri, tidak lagi mengulangi tindak pidana yang dilakukan, dan dapat berguna ketika kembali ke masyarakat,” pungkas Tersih. (IR)

 

Kontributor: Lapas Namlea

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0