Lebih Percaya Anjing Daripada Manusia

Cegah Masuknya Narkoba ke Lapas dan Rutan Lebih Percaya Anjing Daripada Manusia   Pontianak-RK. Cegah masuknya Narkoba ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan) di Pontianak bukan hal mudah. Alasannya minim petugas pemeriksa dan penggeledah setiap pengunjung warga binaan. Kenapa tidak manfaatkan anjing pelacak? Lagi-lagi, anggaran menjadi alasan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalbar. “Dulu waktu saya di inspektorat, saya pernah bicara keras dan marah dengan petugas Lapas. Karena di Indonesia saya temukan kasusnya Narkoba semua. Sampai saya bilang, saya tidak percaya lagi dengan manusia, apa salahnya diganti dengan anjing. Maka, mereka yang mengunjungi warga binaan akan digeledah oleh anjing pelacak. Tapi tenyata biaya anjing lebih besar dari manusia,” kata Darmadji, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalbar, kemarin. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan, dikatakan Darmadji, juga sudah dilakukan secara o

Lebih Percaya Anjing Daripada Manusia
Cegah Masuknya Narkoba ke Lapas dan Rutan Lebih Percaya Anjing Daripada Manusia   Pontianak-RK. Cegah masuknya Narkoba ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan) di Pontianak bukan hal mudah. Alasannya minim petugas pemeriksa dan penggeledah setiap pengunjung warga binaan. Kenapa tidak manfaatkan anjing pelacak? Lagi-lagi, anggaran menjadi alasan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalbar. “Dulu waktu saya di inspektorat, saya pernah bicara keras dan marah dengan petugas Lapas. Karena di Indonesia saya temukan kasusnya Narkoba semua. Sampai saya bilang, saya tidak percaya lagi dengan manusia, apa salahnya diganti dengan anjing. Maka, mereka yang mengunjungi warga binaan akan digeledah oleh anjing pelacak. Tapi tenyata biaya anjing lebih besar dari manusia,” kata Darmadji, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalbar, kemarin. Upaya yang dilakukan dalam pencegahan, dikatakan Darmadji, juga sudah dilakukan secara optimal. Pemeriksaan dan penggeledahan tetap dilakukan dengan segala keterbatasan. “Seperti sandalnya (pengunjung, red) saja kita periksa, kita ganti pakai sandal kita,” katanya. Sedianya, pernah ditemukan pengunjung membawa Narkoba yang disimpan di belahan sandal. Dipaparkan Darmadji, khusus pengunjung perempuan sangat sulit untuk digeledah dan diperiksa petugas. Menurutnya, cara penyimpanan untuk menyelundupkan Narkoba ke dalam Lapas maupun Rutan, banyak tempat dan celah dari pengunjung perempuan tersebut. “Pada perempuan, di tempat apapun bisa disimpan. Misalnya, perempuan berjilbab, tidak mungkin dicopot jilbabnya. Apalagi di daerah sensitifnya,” papar Darmadji. Selain itu, juga pernah temukan perempuan bawa bayi, kemudian dalam botol dotnya terdapat Narkoba. Air susunya dipenuhkan, namun di dalamnya ada Narkoba yang dibungkus plastik. Hal tersebut, kata Darmadji, tidak mungkin jika air susu bayi dalam botol dot itu dikeluarkan. Kemudian, paparnya lagi, dalam pampers bayi juga pernah dimasukkan Narkoba. “Itu semua keterbatasan kita. Sampai pada akhirnya, saya bilang petugas, kamu tega nggak bongkar pampers itu. Kan butuh waktu yang lama. Sedangkan yang ngantri itu banyak,” jelas Darmadji. Keterbatasan ini, tentunya menjadi fokus perhatian pemerintah, jika ingin memutuskan mata rantai Narkoba di balik jeruji besi. (oxa)   Sumber : rkonline.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0