Let's Speak, Juru Bicara Pemasyarakatan

Jakarta, INFO_PAS - Menjadi juru bicara andal adalah suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh petugas pemasyarakatan, demikian dikatakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, saat membuka kegiatan pembentukan agen informsi dan publikasi pemasyarakatan di Hotel Luminor, Rabu (3/7). [caption id="attachment_81417" align="alignright" width="300"] Sekretaris Ditjenpas, Ibnu Chuldun Saat Menyampaikan Laporan Kegiatan[/caption] "Pentingnya kemampuan petugas (pemasyarakatan) untuk merefleksikan informasi positif sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat adalah hal penting dan yang utama," sambung Utami. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyakatan (Kadivpas), Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 (Kalapas) seluruh Indonesia dan pejabat administrator Direkto

Let's Speak, Juru Bicara Pemasyarakatan
Jakarta, INFO_PAS - Menjadi juru bicara andal adalah suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh petugas pemasyarakatan, demikian dikatakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, saat membuka kegiatan pembentukan agen informsi dan publikasi pemasyarakatan di Hotel Luminor, Rabu (3/7). [caption id="attachment_81417" align="alignright" width="300"] Sekretaris Ditjenpas, Ibnu Chuldun Saat Menyampaikan Laporan Kegiatan[/caption] "Pentingnya kemampuan petugas (pemasyarakatan) untuk merefleksikan informasi positif sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat adalah hal penting dan yang utama," sambung Utami. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyakatan (Kadivpas), Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 (Kalapas) seluruh Indonesia dan pejabat administrator Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) itu diharapkan mampu menjadi sarana untuk membentuk karakter pemimpin pemasyarakatan yang andal merespon isu-isu yang berkembang. Dikesempatan itu Utami juga menyampaikan agar setiap orang yang mendapatkan amanah sebagai pemimpin untuk selalu fokus dan bertekad meninggalkan legacy yang membanggakan. Kemudian Utami turut menyampaikan pesan Menteri Hukum dan HAM RI yang sering disampaikan kepada pegawai Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai hal yang harus dimiliki seseorang. "To live, to love, to learn, to leave a legacy," demikian pesan yang disampaikan. Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ibnu Chuldun pada saat menyampaikan laporan kegiatan mengatakan bahwa Pemasyarakatan selalu menarik perhatian publik, apalagi yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang tergolong klasik menurut masyarakat. [caption id="attachment_81423" align="alignleft" width="300"] Dirjen Pemasyarakatan Dan Pimti Ditjenpas Foto Bersama Peserta Public Speaking[/caption] "Pelarian, narkoba, pungutan liar, overcrowding, dan beberapa kejadian yang kerap terjadi beberapa waktu terakhir adalah kericuhan dan kerusuhan yang disertai pengrusakan fasilitas lapas maupun rutan. Kita tidak bisa menghindar, namun harus menghadapi tuntutan informasi transparan dari masyarakat, termasuk media pemberitaan yang begitu mempengaruhi pembentukan opini publik," jelas Ibnu. Selain itu, Ibnu juga menambahkan bahwa kegiatan dan program positif Pemasyarakatan pun wajib dipublikasikan secara luas agar masyarakat tahu dan memahami program kinerja yang sedang digulirkan Pemasyarakatan. "Saat ini Pemasyarakatan tengah melakukan percepatan Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan. Untuk itu, diharapkan kegiatan ini dapat menjembatani kebutuhan tersebut, menghasilkan Agen Informasi dan Publikasi, menjadi juru bicara andal Pemayarakatan yang mampu menyampaikan informasi secara utuh tentang Pemasyarakatan secara baik dan menarik sehingga outcome yang dihasilkan adalah kepuasan informasi publik dan yang lebih penting lagi citra positif Pemasyarakatan," ungkap Sesditjenpas. Kegiatan ini merupakan kali ketiga yang telah dilaksanakan oleh bagian Humas dan Protokol Ditjenpas untuk membentuk agen-agen informasi pemasyarakatan yang andal.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0