Mahasiswa Jerman Pelajari Pembinaan WBP di Lapas Perempuan Malang
Malang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang menerima kunjungan akademik dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (Unibraw) terkait kegiatan Lecturer and Student Exchange Program Law and Culture 2017, Kamis (07/12). Ini merupakan kerja sama Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dengan Leipzig University, Jerman.
Sebelumnya, Leipzig University beserta FH Unibraw melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dilanjutkan dengan kunjungannya ke Lapas Perempuan Malang guna mengetahui program atau kegiatan yang sudah dilakukan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan yang diikuti oleh 10 mahasiswa Leipzig University, lima mahasiswa FH Unibraw, dan lima mahasisw dari UNJ ini juga didampingi oleh beberapa dosen pembimbing dari masing-masing universitas.
“Kami merasa terhormat bisa mendapat kunjungan akademik dari perwakilan tiga universitas sekaligus. Semoga tidak berhenti sampai di sini saja d
Malang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang menerima kunjungan akademik dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (Unibraw) terkait kegiatan Lecturer and Student Exchange Program Law and Culture 2017, Kamis (07/12). Ini merupakan kerja sama Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dengan Leipzig University, Jerman.
Sebelumnya, Leipzig University beserta FH Unibraw melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dilanjutkan dengan kunjungannya ke Lapas Perempuan Malang guna mengetahui program atau kegiatan yang sudah dilakukan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan yang diikuti oleh 10 mahasiswa Leipzig University, lima mahasiswa FH Unibraw, dan lima mahasisw dari UNJ ini juga didampingi oleh beberapa dosen pembimbing dari masing-masing universitas.
“Kami merasa terhormat bisa mendapat kunjungan akademik dari perwakilan tiga universitas sekaligus. Semoga tidak berhenti sampai di sini saja dan semoga kegiatannya bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa/mahasisiwi universitas lain agar lebih semangat dalam proses pembelajaran tentang hukum. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri,†tutur Kepala Lapas Perempuan Malang, Anis Joeliati, seraya memberikan sedikit paparan tentang profil dan seluruh kegiatan serta program yang sudah berjalan di Lapas Perempuan Malang.
Kurniawati selaku pembicara sekaligus penerjemah dari UNJ mengungkapkan pihaknya memilih Lapas Perempuan Malang karena merupakan lapas yang paling representatif dan sangat bagus dalam menjalankan pembinaan bagi WBP.
Ia pun membuka dua sesi pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang menarik diajukan oleh mahasiswi Leipzig University, Jana Marie Christina Brehm, yang sangat antusias mengajukan pertanyaan tentang pembinaan di Lapas Perempuan Malang. “Apa yang menjadi tolak ukur sukses tidaknya pembinaan di lapas?†tanya Jane.
Wahyu Andayati selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Perempuan Malang menjawab bahwa pembinaan di lapas dikatakan berhasil dilihat dari ada tidaknya WBP residivis.
“Kebetulan di lapas kami dalam satu tahun tidak lebih dari 1% WBP residivis. Karena di Indonesia koneksi data WBP residivis antar lapas yang satu dengan yang lain tidak terkoneksi, maka sementara ini bisa dikatakan pembinaan di Lapas Perempuan Malang sangat baik. Terbukti juga dengan WBP yang kebanyakan telah bebas. Dengan berbekal keahlian merajut, mereka bisa memasarkan produk rajutannya sendiri dan membuka peluang kerja bagi temannya dengan mengajak mereka untuk join,†urainya.
“Nice answer Ibu Wahyu Andayati,†puji Kurniawati yang kemudian menterjemahkan jawaban dengan Bahasa Inggris.
Setelah satu-persatu pertanyaan terjawab, kegiatan ditutup pemberian cinderamata dari Leipzig University dan pemberian buah tangan dari Unibraw. Seluruh tamu juga dipersilakan berkeliling blok hunian, pabrik bakery, bengkel kerja, serta dapur Lapas Perempuan Malang.
Kontributor: Lapas Perempuan Malang