Memberikan Motivasi terhadap Klien Pemasyarakatan sebagai Pembinaan Kepribadian

Memberikan motivasi terhadap Klien Pemasyarakatan sangatlah penting agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ketika bebas. Tak hanya itu, motivasi diberikan untuk memberikan semangat untuk dapat kembali menjadi manusia yang produktif agar tidak mengulangi pelanggaran hukum kembali. Motivasi sebagai penyemangat dalam diri untuk bisa bangkit dari keterpurukan yang selama ini didapat selama menjalani pidana.
Penting bagi kita untuk memiliki motivasi diri. Motivasi diri adalah kemampuan untuk mendorong diri sendiri untuk mengambil inisiatif atau melakukan tindakan demi meraih suatu tujuan. Tanpa motivasi, seseorang tidak dapat mencapai apa pun. Tidak ada pos tujuan untuk dituju dan tidak ada tujuan untuk diupayakan. Memahami motivasi memberi kita banyak wawasan berharga tentang sifat manusia.
Menurut Harold Koontz (Moekijat, 2001:5), motivasi menunjukkan dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Robbins (Robbins, 1996:198), motivasi adalah ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Menurut Reksohadiprojo dan Handoko (Handoko dan Reksohadiprojo, 1996:256), motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Butuh perjuangan, tak ada yang instan didapatkan begitu saja seperti mudahnya kita membolakbalikkan telapak tangan kita sendiri, namun tidak ada perjuangan yang tidak menuai hasil dan pasti akan kita dapatkan yang lebih baik jika kita mau melakukan yang terbaik. Segalanya harus selalu kita perjuangkan terlebih dahulu. Ketika jatuh, maka kita harus bangkit kembali untuk berjuang lagi, melangkah, dan terus melangkah tanpa kenal lelah. Terkadang sulit untuk bangkit dari keterpurukan sehingga perlunya motivasi dapat memberikan kita semangat kembali untuk menjalani hidup dengan tujuan yang akan dicapai.
Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Tangerang dalam rangka memberikan pembinaan kepribadian terhadap Klien Pemasyarakatan mengundang Totok Krisdianto sebagai motivator untuk memberikan motivasi terhadap Klien Pemasyarakatan dengan tema “Apa Tujuan Hidup Anda”. Para Klien Pemasyarakatan begitu antusias mengikuti seminar motivasi tersebut di mana perlunya semangat dalam menghadapi hidup agar mempunyai tujuan hidup yang akan dicapai. Motivator terbaik adalah diri sendiri untuk dapat mencapai tujuan hidup.
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan, tentunya kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah. Masalah memang tidak bisa diprediksi dan terkadang datang dalam berbagai bentuk yang senantiasa membuat hidup manusia semakin sulit, baik secara fisik maupun mental. Fokus menerima masalah yang ada, berhenti menyalahkan orang lain karena itu tidak akan mengubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Menurut Wayne Dyer “Tindakan menyalahkan hanya akan membuang waktu. Sebesar apapun kesalahan yang kamu timpakan ke orang lain dan sebesar apapun kamu menyalahkannya, hal tersebut tidak akan mengubahmu”. Berusaha untuk tetap menerima masalah yang ada dan hadapi dengan rasa percaya diri.
Terkadang tantangan dalam hidup kita bisa dibilang “biasa” bila dibandingkan tantangan yang dialami oleh orang lain yang terus berusaha lebih keras dari kita menghadapi masalah yang lebih besar. Semua usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia asalkan tidak menyerah dan mampu menghadapinya sampai akhir. Jangan pernah berpikir untuk berhenti berusaha karena akan membuat usaha yang dilakukan akan sia-sia. Bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang memiliki masalah lebih berat, namun tidak pernah menyerah untuk menghadapinya.
Pembimbingan terhadap Klien Pemasyarakatan di Bapas Tangerang tentunya sangat membutuhkan keterlibatan dari masyarakat. Masyarakat itu sendiri menjadi salah satu pilar pembinaan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan program pembinaan. Hal tersebut diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 yang menyebutkan bahwa Sistem Pemasyarakatan adalah salah satu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan, dan hidup secara wajar sebagi warga yang baik dan bertanggung jawab.
Seminar motivasi bagi Klien Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan kepribadian pada Bapas Tangerang bertujuan memberikan kemanfaatan yang nyata, yakni Klien termotivasi, mempunyai sikap optimis, mengubah cara berpikir, serta mempunyai tujuan hidup yang terarah dan lebih baik sehingga mempunyai kesempatan untuk hidup lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan yang dapat melanggar hukum lagi.
Penulis: Kustiyono
What's Your Reaction?






