Menkumham dan Kepala BNN Tinjau Langsung Kesiapan Lapas Khusus Bandar Narkoba
Bogor, INFO_PAS -Â Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Yassona H. Laoly dan Kepala BNN, Budi Waseso, meninjau langsung kesiapan Lapas Gunung Sindur sebagai Lapas Khusus Bandar Narkoba, Rabu (14/10).
Dalam kunjungan tersebut didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Jenderal HAM, dan dihadiri juga oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktur Keamanan dan Ketertiban, Direktur Informasi dan Komunikasi, Kepala Biro Humas, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Kepala BNN Jawa Barat, dan dihadiri pula undangan lainnya.
“Lapas Gunung Sindur sudah didesain dengan filosofi Super Maximum Security (SMS), dimana pelaksanaan pemidanaan bagi para bandar narkoba dapat efektif dilaksanakan. Para bandar narkoba benar-benar mendekam didalam sel, tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar, untuk pegawasan dilakukan secara melekat,
Bogor, INFO_PAS -Â Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Yassona H. Laoly dan Kepala BNN, Budi Waseso, meninjau langsung kesiapan Lapas Gunung Sindur sebagai Lapas Khusus Bandar Narkoba, Rabu (14/10).
Dalam kunjungan tersebut didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Jenderal HAM, dan dihadiri juga oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktur Keamanan dan Ketertiban, Direktur Informasi dan Komunikasi, Kepala Biro Humas, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Kepala BNN Jawa Barat, dan dihadiri pula undangan lainnya.
“Lapas Gunung Sindur sudah didesain dengan filosofi Super Maximum Security (SMS), dimana pelaksanaan pemidanaan bagi para bandar narkoba dapat efektif dilaksanakan. Para bandar narkoba benar-benar mendekam didalam sel, tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar, untuk pegawasan dilakukan secara melekat, disetiap titik dipasang cctv, dan bisa dipantau langsung oleh pimpinan, serta dipasang jammer," ungkap Yasonna.
Yasonna juga mengatakan, bahwa pembinaan di lapas khusus narkoba tersebut mengedepankan filosofi pemasyarakatan.
“Kendati demikian tetap mengedepankan filosofi pemasyarakatan, yaitu para bandar narkoba tetap bisa dikunjungi oleh keluarganya tetapi dengan mekanisme prosedur kunjungan khusus, dimana antar pengunjung dan yang dikunjungi tidak bisa bersentuhan secara langsung / ada sekat pemisah, dan dalam berkomunikasi antara pengunjung dengan yang dikunjungi menggunakan air phone," jelasnya.
Yasonna berpesan kepada petugas Lapas Gunung Sindur agar menjaga integritas dalam bertugas.
“Lapas Gunung Sindur diharapkan bisa menjadi contoh yang baik, dan bisa menjadi lapas yang steril, aman dan bebas dari komunikasi untuk para bandar narkoba. Untuk itu jaga integritas, disiplin dan kepatuhan terhadap aturan selama bertugas," Harap Menkumham.
Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, menyampaikan bahwa Filososi tersebut harus diterapkan kepada bandar narkoba.
“Filosofi Super Maximum Security (SMS) tersebut diterapkan kepada Bandar Narkoba, karena mengingat permasalahan narkoba di bangsa ini sudah sangat besar dan menghawatirkan bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, Sehingga permasalahan yang besar ini harus bisa dipecahkan bersama bukan hanya petugas Lapas, kasihan petugas lapas yang selalu dikambinghitamkan. Permasalahan narkoba harus melibatkan peran serta bersama, antara Kementerian Hukum dan HAM, BNN, Kepolisian, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial,"Ujar Buwas.
Buwas juga berharap bisa membangun sistem yang ideal untuk bisa memecahkan masalah di Lapas Khusus Bandar narkoba ini.
“Mari kita bersama-sama membangun sistem yang ideal untuk bisa memecahkan permasalahan bangsa yang besar ini, salah satu wujud kongritnya adalah Lapas Gunung Sindur,  yang sudah ideal untuk dijadikan Lapas Khusus Bandar Narkoba dan dapat berfungsi dengan maksimal," pungkasnya. (SP)
Kontributor : Tan Malaka