Napi Teroris Harus Ditempatkan di Lapas Berbeda

TRIBUNNEWS.COM,LEGIAN  - Mantan panglima Jaringan Islamiyah, M Nasir Abas, menyayangkan kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia yang tidak memisahkan antara pelaku teroris dengan napi lain. Ungkapan ini disampaikan pada Tribun Bali, usai peringatan Bom Bali, di Ground Zero Legian, Minggu (12/10/2014). Ungkapan tersebut terlontar karena perekrutan kelompok terorisme masih saja terjadi di dalam lapas. Contohnya, yang dilakukan oleh terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir. Abas, sapaannya, menjelaskan Abu Bakar Ba'asyir meminta para pengikutnya untuk mendukung pembentukan kekhalifahan Islam oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan di dalam penjara Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, ia melakukan perekrutan. "Lapas harus lebih jeli untuk memisahkan dan segera dipindahkan para napi yang berusaha melakukan perekrutan kelompok teroris di dalam lapas. Sebaiknya, mereka diisolasi ke tempat yang lain," ujar pria berkacamata

Napi Teroris Harus Ditempatkan di Lapas Berbeda
TRIBUNNEWS.COM,LEGIAN  - Mantan panglima Jaringan Islamiyah, M Nasir Abas, menyayangkan kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia yang tidak memisahkan antara pelaku teroris dengan napi lain. Ungkapan ini disampaikan pada Tribun Bali, usai peringatan Bom Bali, di Ground Zero Legian, Minggu (12/10/2014). Ungkapan tersebut terlontar karena perekrutan kelompok terorisme masih saja terjadi di dalam lapas. Contohnya, yang dilakukan oleh terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir. Abas, sapaannya, menjelaskan Abu Bakar Ba'asyir meminta para pengikutnya untuk mendukung pembentukan kekhalifahan Islam oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan di dalam penjara Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, ia melakukan perekrutan. "Lapas harus lebih jeli untuk memisahkan dan segera dipindahkan para napi yang berusaha melakukan perekrutan kelompok teroris di dalam lapas. Sebaiknya, mereka diisolasi ke tempat yang lain," ujar pria berkacamata ini. Meski begitu, masyarakat tidak megeneralisasi atau menganggap pelaku teroris setelah keluar dari penjara akan mengulang perbuatannya lagi. Katanya, mereka bukan suatu ancaman bila juga didukung dan dirangkul oleh banyak pihak. Masyarakat harus menerima mereka untuk mengembalikan kehidupan semula. Seperti, dilibatkan dalam kegiatan sosial dalam masyarakat, ikut berkampanye anti teroris, diikutsertakan dalam perang di Afghanistan dan lainnya. "Jangan berpikir semua napi teroris akan melakukan perbuatannya lagi. Mereka mempunyai hak untuk memutuskan pilihan individu, tanpa pengaruh pemimpinnya," papar pria mengenakan baju kotak-kotak ini. Ia juga berharap, Pemerintah perlu melakukan pembinaan berkelanjutan pada mantan napi teroris ini. Supaya mereka tidak terpengaruh dan kembali ke jaringan terorisme.   Sumber: http://www.tribunnews.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0