PELUANG JURNALIS PEMASYARAKATAN IKUTI EVEN INTERNASIONAL

Yogyakarta, INFO_PAS – Petugas Pemasyarakatan yang mengikuti pelatihan Jurnalis dan Media mendapatkan kesempatan mengikuti konferensi Internasional mengenai HIV AIDS. Hal ini disampaikan David Shenman, Prison Advisor HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI) saat pembukaan  pelatihan  Kemampuan Jurnalistik dan Media bagi Petugas Pemasyarakatan di Yogyakarta, Selasa (7/10). “HCPI is able to support the participants of this workshop to attend international conferences (red: HCPI mendukung peserta pelatihan ini untuk mengikuti konferensi internasional),” ungkap David. Mantan pegawai penjara Tasmania Australia ini menjelaskan banyak konferensi  Internasional yang bisa diikuti oleh petugas pemasyarakatan Indonesia diantaranya International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) dan International Corrections and Prisons Association (ICPA). Salah seorang peserta, drg. Nisaa Nuralam dari Lapas Banceuy Jawa Barat pernah mempresentasikan hasil tulisannya dalam even ICAAP di Bangkok, 18-22 November tahun lalu dengan dukungan HCPI. Sementara itu Kasubdit Komunikasi Ditjen PAS, Akbar Hadi yang mewakili Direktur Infokom Ditjen PAS menyampaikan bahwa pelatihan jurnalis untuk kontributor yang pernah dilaksanakan di beberapa wilayah untuk berita news yang diekspos melalui website ditjenpas.go.id “Pelatihan menulis feature ini menjadi bekal penting mengangkat berbagai aspek yang dihadapi petugas dalam layanan HIV AIDS di Lapas/Rutan,” tegas Akbar. Pengelola portal resmi ditjenpas.go.id ini menyampaikan bahwa tulisan terbaik pelatihan ini akan dimuat dalam website jendela artikel. “Artikel terbaik dan mampu berbahasa Inggris aktif akan kami promosikan mengikuti konferensi internasional,” kata Akbar. Pelatihan yang digelar selama empat hari (7-10 Oktober) di Yogyakarta ini buah kerjasama antara Ditjen PAS dengan HCPI dan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerbitan Yogyakarta (LP3Y) yang diikuti 23 peserta berasal dari 11 wilayah dukungan program HCPI. (AH)   Penulis: M. Singgih