Pembelajaran Metode Halaqah bagi Warga Binaan Warnai Ramadan di Lapas Wahai

Wahai, INFO_PAS - Selama Ramadan 1446 Hijriah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan Warga Binaan Muslim, antara lain dengan pembinaan metode halaqah. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yang berlangsung di Masjid At-Taubah Lapas Wahai, Selasa (4/3).
Petugas subseksi pembinaan, Rahmatsyah Latif Ode, kala mengawasi kegiatan tersebut mengatakan pembelajaran metode halaqah efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan membaca Al-Qur'an bagi Warga Binaan. "Dalam konteks pembinaan kerohanian selama bulan puasa, metode halaqah mempraktikkan sarana pembelajaran Al-Qur'an yang lebih interaktif dan mendalam. Setiap kelompok dipandu seorang pembimbing yang membantu peserta dalam melafalkan ayat-ayat suci dengan benar," jelasnya.
Rahmatsyah menuturkan melalui metode tersebut, Warga Binaan yang sudah tahu membaca Al-Qur’an dapat mengajarkan yang belum tahu membaca. "Kata Halaqah berarti lingkaran dengan duduk melingkar secara berkelompok di mana para peserta duduk melingkar untuk mempelajari dan membaca Al-Qur’an bersama secara kelompok. Walaupun kami terbatas dalam fasilitas dan tenaga pengajar, namun Warga Binaan tetap bisa ikut belajar dan saling mengajari di antara mereka,” terang pria lulusan pesantren itu.
Warga Binaan pun antusias dan menyambut positif pembelajaran tersebut. "Kami merasa mendapatkan manfaat besar dari pembelajaran dalam metode ini karena sangat efektif. Alhamdulillah, kami bersyukur kami tetap bisa belajar Al-Qur’an bersama dan saling mengajari. Ini merupakan pengalaman dan amal pahala yang sangat berharga bagi kami," ungkap salah satu Warga Binaan, SM, penuh antusias.
Di tempat terpisah, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan esensi dari kegiatan yang berfokus pada peningkatan keterampilan membaca kitab suci sejatinya membangun karakter serta kesadaran spiritual dan moralitas bagi Warga Binaan. "Diharapkan kegiatan ini menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik saat dan setelah menjalani masa pembinaan di Lapas. Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan program pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan sehingga mereka menjalani proses rehabilitasi sosial dengan mendapatkan manfaat spiritual yang berkelanjutan," pungkasnya. (IR)
Kontributor: Lapas Wahai
What's Your Reaction?






