Pembukaan Baksos Hari Kemenkumham Ke-78, Pengentasan Stunting Jadi Prioritas

Pembukaan Baksos Hari Kemenkumham Ke-78, Pengentasan Stunting Jadi Prioritas

Jakarta, INFO_PAS – Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Lucky Agung Binarto, secara resmi membuka kegiatan bakti sosial (baksos) peringatan Hari Kemenkumham Ke-78 sekaligus melepas Persatuan Trail Adventure Pengayoman (PTAP) dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Senin (24/7). Pengentasan stunting (gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak) menjadi salah satu agenda prioritas pada baksos ini.

Menurut World Health Organization, stunting menyebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan anak berada di bawah standar. Saat ini, satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting.

Lucky berpendapat stunting bukan hanya persoalan bangsa di masa sekarang, melainkan menyangkut masa depan karena anak-anak merupakan generasi penerus. “Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 apabila modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsa, mengalami stunting dan terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya,” tutur Lucky.

Guna menanggulangi persoalan tersebut, Kemenkumham melalui Kantor Wilayah Kemenkumham yang tersebar di 33 provinsi akan melaksanakan baksos pengentasan stunting dengan total penerima bantuan 2.214 ibu hamil dan anak. Sementara itu, PTAP yang dilepas juga akan melaksanakan baksos pengentasan stunting pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Amanah, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan stunting terhadap 30 orang, senam bersama, pemeriksaan kesehatan, serta baksos bagi 70 orang tua dan 100 anak.

Selain pengentasan stunting, baksos juga dilaksanakan melalui kegiatan donor darah dan pembersihan makam pahlawan. Donor darah dilaksanakan untuk mendukung penyediaan darah yang aman dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. “Melalui donor darah ini diharapkan tercipta solidaritas dan kepedulian terhadap sesama serta meneguhkan kembali arti kesetiakawanan sosial,” lanjut Lucky.

Sementara itu, kegiatan bersih-bersih taman makam pahlawan merupakan wujud rasa hormat jajaran Kemenkumham terhadap para pahlawan bangsa. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di taman makam pahlawan di seluruh Indonesia.

Di usia yang telah memasuki 78 tahun, menurut Lucky keberhasilan Kemenkumham tidak dapat diukur sekadar dari perolehan penghargaan dan seremonial belaka. Hal terpenting adalah memperoleh kepercayaan publik dan mampu berbuat sesuatu yang menjadi warisan bagi masyarakat.

“Kemenkumham harus mampu berkontribusi pada kehidupan sosial masyarakat dan mengabdi kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun,” tandasnya. (afn)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0