Pekalongan, INFO_PAS - Aula Lapas Pekalongan dipenuhi oleh 53 orang petugas Lapas Pekalongan yang mengikuti Penyuluhan Budidaya Ikan Bandeng dan Kedelai dari Yayasan Arso Tunggal Semarang. Rabu (25/02)
Petugas Lapas Pekalongan sangat antusias mengikuti paparan materi yang disampaikan oleh Ir. Djoko Murwono, SU, pakar mikrobiologi dan dosen tamu di Universitas Nagoya Jepang. Walau materi yang disampaikan bersifat ilmiah namun suasana penyuluhan tidak kaku karena presentasi yang ditampilkan menarik.
Kepala Lapas Pekalongan, Suprapto menyampaikan bahwa Lapas Pekalongan mempunyai potensi yang cukup besar untuk budidaya ikan bandeng dan kedelai.
“Kami mempunyai kolam dan lahan yang memadai untuk budidaya ikan bandeng dan kedelai. SDM pegawai kami juga siap melakukannya. Untuk mewujudkan semua itu kami bekerjasama dengan Yayasan Arso Tunggal Semarang dalam hal pelatihan dan pendampingan teknologi budidaya tersebut,†ungkap Suprapto.
Lebih lanjut Suprapto menyampaikan bahwa tahap persiapan budidaya ikan bandeng dan kedelai sekitar dua bulan.
“Kami akan memulai budidaya ikan bandeng dan kedelai mulai akhir bulan Pebruari sampai dengan pertengahan bulan April 2015. Dalam tahap persiapan ini kami akan mempersiapkan kolam, lahan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Selain itu kami akan mendatangkan instruktur dari Yayasan Arso Tunggal untuk melatih petugas dan WBP,†lanjutnya.
Dalam paparannya, Djoko mengatakan bahwa pembinaan WBP adalah tanggung jawab bersama.
“Jangan sampai setelah bebas nanti WBP Lapas Pekalongan tidak mempunyai keterampilan dan bermental krido lumahke asto atau pengemis. Mari kita bekali mereka dengan keterampilan budidaya ikan bandeng dan kedelai,â€Â ungkap Djoko.
Bagi Lapas Pekalongan budidaya ikan bandeng dan kedelai ini merupakan tantangan tersendiri karena banjir setiap saat bisa menggenangi Lapas. Namun Suprapto optimis hal ini bisa dilakukan di Lapas Pekalongan.
“Banjir tidak boleh menghentikan inovasi kami dalam membina WBP. Untuk budidaya ikan bandeng kami akan menggunakan sistem karamba dan untuk budidaya kedelai kami akan meninggikan permukaan lahan pertanian. Semua masalah ada solusinya," ujarnya mantap. (SP)
Kontributor : M. Anang SaefullohÂ