PK Bapas Metro Jadi Narasumber dalam Corporate University DPW IPKEMINDO Lampung
Metro, INFO_PAS - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Metro, Vanessa Regita Anjani dan Joko Nugroho, jadi narasumber dalam kegiatan Corporate University penanganan Klien perkara tindak pidana terorisme yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia Lampung, Selasa (19/11). Tak hanya Bapas Metro, kegiatan tersebut diikuti secara virtual oleh PK dan Asisten PK (APK) di wilayah Bapas Bandar Lampung, Bapas Pringsewu, dan Bapas Kotabumi.
Dalam pemaparannya, Vanessa menyampaikan ia menerima pemahaman baru mengenai pentingnya model asesmen yang menyeluruh dalam mengidentifikasi Klien terorisme. "Dalam pelatihan yang saya terima, saya memperoleh gambaran pentingnya asesmen yang menyeluruh. Dalam hal ini asesmen yang dicontohkan dinamakan MICO Assessment yang terdiri dari Motivation, Intent, Capability, dan Opportunity," papar Vanessa yang mengulas materi pelatihan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dan Global Center Cooperative Security.
Selain melakukan asesmen, penting juga untuk mempersiapkan intervensi yang efektif agar Klien perkara terorisme dapat mengikuti program dengan baik. "Agar intervensi kita sebagai PK terhadap Klien teroris dapat efektif, hendaknya memperhatikan beberapa hal, seperti proporsional dengan tingkat risiko, didasarkan berdasarkan asesmen terstruktur, dan didasarkan pada rekomendasi berbasis bukti," urai Vanessa.
Selanujutnya, Joko Nugroho selaku PK Muda Bapas Metro turut berbagi pengalaman setelah mengikuti asistensi penguatan bahan penelitian kemasyarakatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan menangani Klien terorisme. Menurut Joko, penting agar seluruh PK yang menangani Klien terorisme diberikan pelatihan khusus agar memiliki keterampilan menghadapi mereka.
"Saya menghubungkan dengan apa yang disampaikan Vanessa bahwa penting bagi PK yang menangani Klien terorisme agar secara berkala mengikuti pelatihan secara khusus. Menghadapi narapidana terorisme butuh perlakuan khusus, gaya komunikasinya berbeda, apalagi kalau yang masih menolak berikrar," tambah Joko.
Di tempat berbeda, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Lampung, Kusnali, menekankan pentingnya PK meningkatkan pemahaman bersama dalam menghadapi Klien terorisme. "Bu Vanessa nanti berbagi dengan teman-teman semua hingga apa yang menjadi pemahaman Bu Vanessa juga menjadi pemahaman PK dan APK yang menghadapi perkara terorisme," pintanya.
Selain itu, Kusnali juga menekankan posisi strategis PK dan APK dalam menangani Klien terorisme harus menjadi perhatian bagi seluruh PK karena struktur Ditjenpas yang akan mendatang memberikan perhatian khusus pada kinerja PK. "Posisi strategis PK dan APK sangat penting. Ke depan, Ditjenpas akan membawahi empat bidang, yakni registrasi, pengawasan, pembinaan, dan pembimbingan kemasyarakatan. Maka, saya harap PK terus meningkatkan kemampuan," tegasnya. (IR)
Kontributor: Bapas Metro
What's Your Reaction?


