Plt. Kalapas Jember Ungkap Upaya Berdayakan WBP di Masa Pandemi

 Plt. Kalapas Jember Ungkap Upaya Berdayakan WBP di Masa Pandemi

Jember, INFO_PAS – Pelaksana Tugs (Plt.) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Jember, Sarwito, beraudiensi dengan masyarakat melalui siaran radio Pro 1 RRI Jember secara on air, Selasa (13/7) via telepon. Audiensi tersebut dilakoni Sarwito dalam acara Opini dan Aspirasi Pro 1 RRI Jember.

Upaya pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di masa pandemi Coronavirus disease (COVID-19) di Lapas menjadi bahasan utama dalam perbincangan Plt. Kalapas dengan Nizam Sufi selaku presenter. Nizam membuka acara tersebut dengan memberikan statement bahwa kondisi Lapas yang overcrowded menyebabkan WBP maupun petugas berisiko besar terjangkit COVID-19 daripada masyarakat pada umumnya. Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah kekhawatiran yang tengah dirasakan petugas Lapas dan penghuninya.

Perbincangan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai kondisi Lapas Bondowoso dan Lapas Jember yang terdampak pandemi. “Alhamdulillah, kondisi Lapas Jember dan Bondowoso kondusif walaupun dalam keadaan overcrowded,” jawab Sarwito.

Ia menambahkan dalam situasi normal, kegiatan perawatan dan pembinaan WBP dilakukan dengan prosedur standar, namun dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti ini terdapat petunjuk khusus dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan maupun Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengacu pada protokol kesehatan dari pemerintah. “Pola pembinaan yang diberikan kepada WBP juga berbeda dengan kondisi biasa. Hal tersebut dilakukan guna mencegah dan menanggulangi COVID-19 di Lapas” terang Plt. Kalapas.

Karena siaran langsung tersebut merupakan acara interaktif, Sarwito juga menerima pertanyaan dari salah satu pendengar radio yang menanyakan pembinaan yang diberikan kepada residivis/penjahat kambuhan. "Semua WBP kami berikan pembinaan kepribadian yang berfokus kepada mental dan pembinaan kemandirian. Selain itu, keberhasilan pembinaan di Lapas juga bergantung pada tiga aspek, yaitu WBP, petugas selaku pembina, dan peran serta masyarakat,” urainya.

Plt. Kalapas menakui selama ini masih banyak masyarakat yang berstigma negatif terhadap mantan WBP. Hal tersebut yang mungkin menyebabkan mantan WBP tersebut bisa berbuat kriminal lagi.

Di segmen lain, perbincangan mengarah kepada kondisi di mana salah seorang WBP Lapas Jember pernah tertular COVID-19, namun WBP tersebut telah sembuh dan dinyatakan negatif usai tes Swab. “Kami telah mengupayakan kebahagiaan WBP untuk memperkuat imun mereka. Kami juga melakukan perputaran 10 hari menu dengan kalori total 2.400/hari. Menu makanan yang kami sajikan memenuhi standar. Jadi, tidak benar jika ada persepsi masyarakat kalau WBP makannya tidak layak saat di penjara,” tegas Sarwito.

Audiensi tersebut ditutup dengan pesan Plt. Kalapas kepada para mantan WBP yang telah berkumpul kembali ke masyarakat. “Pesan saya, cukuplah sekali masuk ke dalam penjara dan berhati-hati dalam melakukan setiap hal,” pungkasnya. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Jember

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0