Ragam Hasil Kreativitas WBP Rutan Bengkulu, dari Lukisan hingga Motor Kustom

Ragam Hasil Kreativitas WBP Rutan Bengkulu, dari Lukisan hingga Motor Kustom

Bengkulu, INFO_PAS Karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bengkulu semakin diminati masyarakat. Sejumlah pembinaan kemandirian pun terus digiatkan, seperti pembuatan lukisan kayu jati belanda dengan metode dibakar, rak bunga dari besi, lukisan kanvas, miniatur perahu, budidaya ikan koi, dan pembinaan unggulan terbaru, yakni motor kustom.

Kami terus memberdayakan potensi WBP. Yang sudah mahir ikut mengajarkan WBP lain. Masyarakat juga semakin peduli dengan hasil karya WBP, terang Kepala Rutan Bengkulu, Tutut Prasetyo, saat dijumpai di Rutan Bengkulu, Selasa (8/6).

Terlebih, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu tengah menggelar Pameran Virtual Hasil Karya Narapidana Tahun 2021, yang tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hasil karya WBP semakin diapresiasi masyarakat. Selain motor kustom yang kami unggulkan, kami juga buka griya batik, barbershop rubero, dan rubero d'caffe agar masyarakat bisa lebih dekat dan menikmati karya WBP, harap Tutut.

Tak hanya dilatih petugas, pihak Rutan juga menggandeng mitra kerja, seperti Yayasan Al Amin Dharana Lastarya. Selain itu, masyarakat kini dapat dengan mudah memesan hasil karya WBP Rutan Bengkulu.

Masyarakat bisa pesan online lewat Instagram dan Facebook. Kami juga promosi kepada teman-teman, dari mulut ke mulut, terang Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Yudi.

Ia menjelaskan awal mula kegiatan pembinaan kemandirian di Rutan Bengkulu adalah kegiatan pengelasan rak bunga, kemudian merambah pengecatan, hingga kini berkembang menjadi motor kustom. Sekali pembuatan motor kustom, dalam dua pekan sudah bisa selesai tergantung permintaan dan jenis kustomisasinya. Biayanya pun cukup bersaing.

Dalam kegiatan ini, pihak Rutan menyediakan tenaga WBP untuk pengerjaan motor sesuai permintaan pelanggan. Total terdapat tujuh pekerja ditambah dua orang yang melakukan pengelasan. Bahkan, pemesanan sudah mencapai daerah Rejang Lebong, di luar Kota Bengkulu.

Rata-rata WBP sudah bisa, jadi tinggal mengajarkan ke WBP lain, tambah Yudi.

Namun diakuinya, pihak Rutan masih terkendala alat dan tempat. Kalau ada alat yang rusak, kegiatan terhambat karena harus diperbaiki dulu. Kami juga belum ada galeri untuk kegiatan pengecatan mobil. Selain itu, WBP tidak bisa ukur langsung dalam proses desain karena mereka tidak bisa keluar, jadi pemesan harus kira-kira dengan ukurannya atau dari kami yang datang mengukur. Namun sejauh ini semua lancar, pungkas Yudi. (IR/prv)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0