Santri Ponpes Lapas Warungkiara & Azzainiyah Ber-Manaqibul Akbar Bersama

Sukabumi, INFO_PAS - Santriwan dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara melaksanakan kegiatan Manaqibul Akbar, Kamis (3/3). Kegiatan ini dilakukan bersama santriwan Ponpes Azzainiyah Selabintana Kabupaten Sukabumi pimpinan Ustad Nurdin Mubarok. Manaqibul Akbar diawali dengan Shalat Dhuha berjamaah, pembacaan ayat suci Al Qur'an, pembacaan wasiat dari sesepuh Ponpes Suryalaya, tawasul, pembacaan riwayat Syeh Abdul Qodir Zaelani, dan siraman rohani. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta sebagai penyejuk hati agar para Warga Binaan Pemasyarakatan lebih tenang menjalani kehidupan di dalam lapas,” ucap Kepala Lapas Warungkiara, Risman Somantri. Dalam sesi siraman rohani, Ustad Nurdin mengatakan bahwa dzikir terdiri dari dzikir khofi dan dzikir dzahar. “Keduanya bertujuan untuk membersihkan hati dari dosa dan kotoran,” paparnya. Ia menjelaskan bahwa manusi

Santri Ponpes Lapas Warungkiara & Azzainiyah Ber-Manaqibul Akbar Bersama
Sukabumi, INFO_PAS - Santriwan dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara melaksanakan kegiatan Manaqibul Akbar, Kamis (3/3). Kegiatan ini dilakukan bersama santriwan Ponpes Azzainiyah Selabintana Kabupaten Sukabumi pimpinan Ustad Nurdin Mubarok. Manaqibul Akbar diawali dengan Shalat Dhuha berjamaah, pembacaan ayat suci Al Qur'an, pembacaan wasiat dari sesepuh Ponpes Suryalaya, tawasul, pembacaan riwayat Syeh Abdul Qodir Zaelani, dan siraman rohani. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta sebagai penyejuk hati agar para Warga Binaan Pemasyarakatan lebih tenang menjalani kehidupan di dalam lapas,” ucap Kepala Lapas Warungkiara, Risman Somantri. Dalam sesi siraman rohani, Ustad Nurdin mengatakan bahwa dzikir terdiri dari dzikir khofi dan dzikir dzahar. “Keduanya bertujuan untuk membersihkan hati dari dosa dan kotoran,” paparnya. Ia menjelaskan bahwa manusia harus mencontoh kupu-kupu. “Kupu-kupu berasal dari ulat yang selalu membuat kerusakan berubah menjadi kupu-kupu yang memberikan manfaat serta dicari-cari oleh orang,” lanjutnya. Selain Kalapas, acara tersebut juga dihadiri para Kepala Sub Seksi dan pegawai Lapas Warungkiara serta WBP. Manaqibbul Akbar diakhiri dengan Shalat Dzuhur berjamaah dan dzikir bersama. (IR)     Kontributor: Lapas Warungkiara

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
7
angry
1
sad
1
wow
0