Yogyakarta, INFO_PAS - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta, Sri Akhadiyanti, mengadakan pelatihan bimbingan kerja melalui keterampilan pembuatan telur asin bagi dua klien Anak dan lima klien Bapas Yogyakarta, Rabu (24/10). Pelatihan ini diadakan sesuai dengan arahan dari Ali Syeh Banna selaku Kepala Bapas Yogyakarta untuk memberikan satu klien satu keterampilan.
Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak Bapas Yogyakarta, Hartono, berharap pelatihan ini dapat memberikan keterampilan dan memberi manfaat bagi klien yang datang sehingga menambah ketrampilan.
“Syukur-syukur bisa diterapkan dan menambah penghasilan bagi kalian semua. Silakan diikuti pelatihan ini dengan semangat dan serius,†pinta Hartono.
Saat memberikan materi pembuatan telur asin, PK Bapas Yogyakarta, Sri Akhadiyanti, menjelaskan perendaman telur-telur ini jangka waktunya sesuai dengan keinginan masing-masing.
“Jika hanya untuk dimakan langsung, cukup satu minggu. Jika mau untuk lauk di rumah, bisa direndam selama 10 hari, Jadi, sudah terasa asinnya. Tapi jika mau telurnya asin sekali, bisa direndam empat belas hari,†tuturnya.
[caption id="attachment_67806" align="aligncenter" width="300"] pelatihan pembuatan telur asin[/caption]
Usai penyampaian materi selesai, kegiatan langsung dilanjutkan dengan praktik pembuatan telur asin oleh para peserta dengan dibimbing oleh para PK Bapas Yogyakarta diawali dengan mencuci telur telur bebek yang sudah disiapkan dan direndam dalam air yang telah ditambahkan sitrun (citric acid) selama kurang lebih 15 menit untuk mempermudah pembersihan telur dan membuka pori-porin.
Seraya menunggu telur-telur yang masih direndam, para peserta diajari untuk membuat adonan abu yang dicampur garam dengan proporsi 1:1. Setelah adonan abu siap dan telur telah bersih , dilanjutkan membalurkan telur-telur tersebut dengan adonan abu yang ada.
Setelah semua telur telah dibalut dengan abu gosok kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat untuk didiamkan selama kurang lebih 10 hari. Apabila telur telah selesai disimpan, barulah siap untuk direbus hingga matang setelah dibersihkan abunya terlebih dahulu.
Salah satu peserta pelatihan berinisal AT memberikan komentar positif mengenai kegiatan ini “Saya senang sekali diadakan kegiatan pelatihan seperti ini. Nanti Insya Allah akan coba saya terapkan di rumah untuk  saya jual kembali jika sudah berhasil saya praktikan,†ungkapnya.
Kontributor: Rani Agni