Tujuh Warga Binaan Rutan SoE Diteguhkan sebagai Anggota Sidi

Tujuh Warga Binaan Rutan SoE Diteguhkan sebagai Anggota Sidi

SoE, INFO_PAS – Tujuh Warga Binaan Kristen di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB SoE bersama empat anggota keluarga mereka diteguhkan menjadi anggota sidi, Minggu (6/7). Penguhan Sidi berlangsung di Gereja Musair Rutan SoE sebagai bentuk pengakuan iman dan kesiapan menjadi anggota penuh dalam jemaat gereja.

Rangkaian peneguhan sidi ini bukanlah momen yang berdiri sendiri. Sebelumnya, para calon anggota sidi telah menjalani proses katekesasi sidi selama enam bulan dengan intensitas tiga kali dalam sepekan. Persiapan rohani mereka diperdalam melalui ibadah meditasi pada Jumat (4/7) yang dilaksanakan dengan doa labirin sebagai bentuk ziarah iman. Dalam momen tersebut, para calon sidi dan orang tua mereka merenungkan perjalanan hidup dan panggilan iman masing-masing dalam suasana tenang dan reflektif.

Selanjutnya, pada Sabtu (5/7) mereka mengikuti persiapan Perjamuan Kudus sebagai tahap akhir sebelum diteguhkan. Ibadah puncak Peneguhan Sidi dipimpin oleh Pendeta Esma Martha Nappoe dan pelayanan firman dibawakan Pendeta Zadrak Malailak selaku Ketua Klasis Mollo Timur.

Setelah ibadah dan peneguhan, dilaksanakan Perjamuan Kudus perdana bagi anggota sidi baru yang diikuti oleh orang tua, keluarga, dan Kepala Rutan SoE, Nixon G. L. Osingmahi. Ini menjadi momen spiritual yang sangat menyentuh dari rekonsiliasi rohani dan pertumbuhan iman di tengah keterbatasan.

“Kegiatan ini bukan hanya menjadi bagian dari program pembinaan rohani, tetapi juga membuktikan setiap Warga Binaan memiliki kesempatan yang sama untuk bertobat, bertumbuh, dan menata ulang masa depannya,” ujar Nixon.

Ia menyampaikan Peneguhan Sidi dan Perjamuan Kudus menjadi bukti nyata pembinaan di Rutan SoE tidak hanya berfokus pada aspek hukum dan keterampilan, tetapi juga pada pemulihan spiritual yang merupakan fondasi penting dalam membentuk kembali jati diri dan harapan hidup para Warga Binaan. Kegiatan ini juga menunjukkan kuatnya sinergi antara Lapas, gereja, dan keluarga dalam mendukung transformasi pribadi Warga Binaan ke arah yang lebih baik.

“Kami percaya, pembinaan yang menyentuh aspek spiritual seperti ini akan membawa dampak positif dalam proses reintegrasi sosial mereka nantinya,” pungkas Nixon.

Pada kesempatan tersebut, dalam khutbah mendalam berdasarkan Mazmur 78:1–16, Pendeta Zadrak mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan pentingnya mendengar suara tuhan dan menjadikan kisah iman sebagai warisan yang diceritakan dari generasi ke generasi. “Kita diajak untuk mendengar dan memperhatikan firman tuhan, belajar dari masa lalu untuk menata hidup hari ini, dan meraih masa depan yang lebih baik. Biarkan tuhan berbicara dalam hidup kita dan berbicaralah dengan tuhan sebelum kita berbicara tentang Tuhan,” pesannya kepada sekitar 300 jemaat yang hadir. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan SoE

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0