Warga Binaan Lapas Gosok Batu Akik

SAWAHLUNTO - Demam batu akik yang merambah seluruh pelosok nusantara Indonesia, juga merambah ke dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kota Sawahlunto, yang semenjak sebulan lalu warganya mendapat pelatihan mengasah batu akik. Pelatihan keterampilan mengasah batu akik ini, merupakan bagian dari pemberdayaan warga binaan lapas agar nantinya dapat terjun kembali kemasyarakat dengan modal keterampilan. “Kita berdayakan penghuni lapas ini, dibina dan diberi keterampilan agar setelah keluar dari sini memiliki keterampilan atau skiil sebagai modal hidup dan dapat diterima kembali dimasyarakatnya,” kata Jasrial, Kepala Rutan Sawahlunto, pekan ini. Keterampilan yang diberikan kepada penghuni lapas sesuai dengan keinginan dari warga binaan itu sendiri, ada yang ingin beternak ayam, ikan, membuat batako dan paving blok serta mengasah batu akik, pihak lapas memfasilitasi dengan melengkapi peralatan dan istrukturnya. “Khusus batu akik, ada beberapa warga yang bermin

Warga Binaan Lapas Gosok Batu Akik
SAWAHLUNTO - Demam batu akik yang merambah seluruh pelosok nusantara Indonesia, juga merambah ke dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kota Sawahlunto, yang semenjak sebulan lalu warganya mendapat pelatihan mengasah batu akik. Pelatihan keterampilan mengasah batu akik ini, merupakan bagian dari pemberdayaan warga binaan lapas agar nantinya dapat terjun kembali kemasyarakat dengan modal keterampilan. “Kita berdayakan penghuni lapas ini, dibina dan diberi keterampilan agar setelah keluar dari sini memiliki keterampilan atau skiil sebagai modal hidup dan dapat diterima kembali dimasyarakatnya,” kata Jasrial, Kepala Rutan Sawahlunto, pekan ini. Keterampilan yang diberikan kepada penghuni lapas sesuai dengan keinginan dari warga binaan itu sendiri, ada yang ingin beternak ayam, ikan, membuat batako dan paving blok serta mengasah batu akik, pihak lapas memfasilitasi dengan melengkapi peralatan dan istrukturnya. “Khusus batu akik, ada beberapa warga yang berminat,malah belum sebulan saja mereka telah mampu menghasilkan batu akik yang menawan sekaligus dengan pengikatnya, selain dari logam ikat batu disini ada yang dibuat dari tempurung atau batok kelapa,” ujarnya. Sementara waktu, lanjut Jasrial, hasil dari kerajinan ini masih dipasarkan di lingkungan Lapas. Mulai dari penjaga, sampai dengan pengunjung yang membesuk tahanan. Namun ke depannya pihak lapas akan mencoba bekerjasama dengan pemerintah kota, dalam upaya pengembangan pemasaran. “Untuk satu batu akik, rata rata dihargai Rp50 ribu. Tergantung dari jenis batu itu sendiri, semakin bagus batunya semakin mahal harganya. dari hasil persentase yang telah dijual, bisa dinikmati penghuni Rutan untuk penambah modal nantinya,” katanya. Semoga langkah yang dilakukan ini bisa meningkatkan kepercayaan dini warga binaan sehingga keluar dari sini mereka punya modal keterampilan untuk hidup dan tidak kembali ke Rutan lagi. Alex, salah seorang warga binaan yang tertarik akan keterampilan mengasah batu akik ini, sangat berterima kasih atas keterampilan yang didapatnya. Ia menilai, skiil untuk menghasilkan batu akik ini, bisa menjadi modal baginya untuk menapak hidup nantinya.(humas)   Sumber : http://www.sawahluntokota.go.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0